Kembali ke artikel

DHS mengkritik calon Gen Z atas protes anti-ICE terhadap Noem

Sabtu, 04 Oktober 2025
Dilaporkan oleh AI

Departemen Keamanan Dalam Negeri telah mengutuk seorang calon politik muda karena berpartisipasi dalam protes anti-ICE yang menargetkan Gubernur South Dakota Kristi Noem. Insiden ini menyoroti ketegangan berkelanjutan antara tokoh politik dan pendukung penegakan imigrasi.

Pada 3 Oktober 2025, Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) mengeluarkan teguran keras terhadap seorang calon kongres Gen Z yang bergabung dalam protes anti-Immigration and Customs Enforcement (ICE) di Washington, D.C. Protes tersebut secara khusus menyerang apa yang disebut demonstran sebagai 'kejahatan' yang dilakukan oleh Kristi Noem, gubernur South Dakota dan tokoh Republik terkemuka.

Menurut pernyataan juru bicara DHS yang dilaporkan oleh Fox News, badan tersebut menggambarkan tindakan calon tersebut sebagai 'tidak jujur dan putus asa', menuduh demonstran menyebarkan informasi salah tentang operasi ICE. 'Rhetorika semacam ini merusak pekerjaan vital yang dilakukan petugas kami untuk melindungi tanah air,' kata juru bicara tersebut.

Kontroversi ini berasal dari dukungan vokal Noem baru-baru ini terhadap kebijakan ICE yang lebih ketat, termasuk kritiknya terhadap NFL atas apa yang disebutnya 'janji lemah' mengenai acara kesadaran ICE selama pertengahan Super Bowl, yang menampilkan performer Bad Bunny. Noem, dalam wawancara Fox News, 'menghujat' liga tersebut, menyatakan, 'Keraguan NFL untuk sepenuhnya mendukung ICE mengirimkan pesan yang salah kepada orang Amerika.'

Para demonstran, termasuk calon Gen Z yang tidak disebutkan namanya, berkumpul di luar markas DHS, meneriakkan slogan melawan sikap Noem terhadap imigrasi. Seorang demonstran yang dikutip dalam laporan mengatakan, 'Kebijakan Noem merobek keluarga—ICE harus dipertanggungjawabkan.'

Konteks latar belakang mengungkapkan perpecahan partisan yang meningkat mengenai imigrasi. Noem telah memposisikan dirinya sebagai garis keras, selaras dengan agenda mantan Presiden Trump, sementara kritikus dari kalangan progresif memandang tindakan ICE sebagai terlalu agresif. Tidak ada kontradiksi langsung yang muncul di berbagai sumber, meskipun Fox News menekankan pembelaan DHS terhadap Noem, sementara laporan yang lebih luas mencatat fokus protes pada dugaan pelanggaran wewenang.

Peristiwa ini terjadi di tengah berita terkait ICE lainnya, seperti penghapusan aplikasi 'Iceblock' dari toko Apple dan Google, yang memungkinkan pengguna melaporkan penampakan ICE, tetapi isu aplikasi ini tetap terpisah dari protes. Implikasinya termasuk dampak potensial pada kampanye calon tersebut dan polarisasi lebih lanjut menjelang pemilu paruh waktu.

Tidak ada penangkapan yang dilaporkan dari protes itu sendiri, tidak seperti insiden terpisah di mana ICE menahan warga negara AS, meskipun detail kasus tersebut, yang melibatkan referensi ke Hakim Brett Kavanaugh, tidak terkait dengan peristiwa ini.

Static map of article location