Kembali ke artikel

Elon Musk mendesak boikot Netflix di eskalasi perang budaya

Kamis, 02 Oktober 2025
Dilaporkan oleh AI

Elon Musk, CEO Tesla dan X, telah memanggil boikot terhadap Netflix, membingkainya sebagai perlawanan terhadap apa yang disebutnya 'virus pikiran woke.' Langkah ini datang di tengah perdebatan budaya yang sedang berlangsung dan mengikuti pola Musk dalam terlibat dalam kontroversi publik mengenai konten media. Pernyataan tersebut, yang diposting di X, telah memicu diskusi tentang apakah ini menandai medan pertempuran baru dalam perang budaya.

Elon Musk membuat panggilan untuk boikot Netflix pada 10 Oktober 2023, melalui postingan di X, platform media sosial yang dimilikinya. Dalam postingan tersebut, Musk menulis, 'Waktunya boikot Netflix sampai mereka menghentikan virus pikiran woke,' secara langsung mengkritik konten dan pilihan pemrograman layanan streaming tersebut. Pernyataan ini sejalan dengan penentangan vokal Musk baru-baru ini terhadap apa yang ia anggap sebagai bias progresif dalam hiburan dan media.

Latar belakang pengumuman Musk mencakup sejarah Netflix dalam memproduksi acara yang memicu perdebatan budaya, seperti spesial oleh komedian seperti Dave Chappelle, yang menghadapi kritik dari beberapa kelompok advokasi atas tema gender dan identitas. Musk, yang memiliki lebih dari 150 juta pengikut di X, sebelumnya berselisih dengan raksasa media lain, termasuk Disney, atas isu serupa. Misalnya, pada 2022, ia mengkritik inisiatif keberagaman Disney, menyebutnya sebagai bagian dari pergeseran budaya yang lebih luas yang ia tolak.

Analis memandang panggilan boikot Musk sebagai potensi sinyal front baru dalam perang budaya yang sedang berlangsung, di mana pemimpin teknologi semakin ikut campur dalam masalah sosial dan politik. Artikel dari MarketWatch mempertanyakan apakah ini bisa memengaruhi perilaku konsumen atau memengaruhi basis pelanggan Netflix, yang mencapai sekitar 247 juta secara global per kuartal terakhir. Netflix belum mengeluarkan respons resmi terhadap postingan Musk, tetapi eksekutif perusahaan telah membela keputusan konten mereka sebagai cerminan dari pandangan yang beragam.

Intervensi Musk menyoroti persimpangan antara teknologi, hiburan, dan politik. Dengan X berfungsi sebagai megafon untuk pandangannya, panggilan boikot itu langsung menjangkau jutaan orang, memperkuat perdebatan tentang kebebasan berbicara versus tanggung jawab korporat. Sementara beberapa pendukung menggemakan sentimen Musk, kritikus berargumen bahwa ini merupakan contoh bagaimana figur berpengaruh dapat memicu perpecahan. Tidak ada dampak langsung pada saham Netflix yang dilaporkan, meskipun diperdagangkan datar setelah postingan tersebut.

Peristiwa ini menggarisbawahi peran Musk yang berkembang di luar bisnis, memposisikannya sebagai pemain kunci dalam wacana budaya. Saat perang budaya semakin intens, panggilan seperti itu dari individu berprofil tinggi mungkin menguji ketahanan layanan streaming seperti Netflix dalam menavigasi audiens yang terpolarisasi.

Static map of article location