Legenda Chelsea John Terry menghadapi reaksi negatif di media sosial setelah tampil rap bersama artis ArrDee di acara Baller League UK pada malam Senin. Pria berusia 44 tahun, yang mengelola tim 26ers dalam kompetisi indoor enam lawan enam, bergabung dengan rapper tersebut untuk lagu diss yang menyenangkan ditujukan kepada influencer Angry Ginge. Pendukung menyebut penampilan itu 'cringe' dan 'memalukan', membandingkannya dengan tergelincirnya Terry yang terkenal di final Liga Champions.
John Terry, salah satu pemain paling berprestasi Chelsea dengan 717 penampilan, lima gelar Premier League, dan kemenangan pertama klub di Liga Champions pada 2012, tampil di sorotan dengan cara berbeda di Baller League UK. Acara tersebut, yang memadukan sepak bola dengan hiburan online dan menampilkan pembuat konten bersama mantan profesional, menyaksikan Terry berpartisipasi dalam entrance musik untuk tim 26ers-nya. Rekaman penampilan itu dengan cepat menjadi viral, memicu ejekan luas dari penggemar di platform media sosial seperti X dan Reddit.
Rap tersebut, yang digambarkan sebagai ringan, menargetkan influencer Angry Ginge tetapi memicu reaksi negatif yang kuat. Seorang pengguna X, @saxon_davi67265, memposting: "Dia telah mengalahkan momen paling memalukan dalam hidupnya dengan tergelincir di final Liga Champions." Yang lain, @ONLYONEWEEDA, bereaksi: "Yesus Kristus, itu cringe." @NikBoReid menyebutnya "Omong kosong memalukan," sementara @jordymaui bertanya: “Apa sih ini?" diikuti emoji tertawa. @pusb1991 menambahkan: "Siapa yang benar-benar menonton omong kosong ini?" Penggemar di platform lain mendesak Terry untuk "tetap di pelatihan," menyoroti ketidaknyamanan yang dirasakan banyak orang saat melihat mantan kapten itu mengenakan tracksuit bersama ArrDee.
Terry, yang pensiun pada 2018 setelah karir 22 tahun di Stamford Bridge dan kemudian menjadi asisten pelatih di Aston Villa dan Leicester City, telah menyatakan minat untuk melatih Chelsea sebagai 'mimpi terakhirnya.' Keterlibatannya di Baller League mencerminkan pergeseran menuju hiburan sepak bola, meskipun reaksi negatif menekankan perbedaan persepsi terhadap aktivitasnya di luar lapangan. Meskipun diejek, momen viral ini sejalan dengan tujuan kompetisi untuk menghasilkan buzz melalui konten viral.