Kembali ke artikel

Gambar menunjukkan efek rifampisin pada bakteri E. coli

Rabu, 01 Oktober 2025
Dilaporkan oleh AI

Para ilmuwan telah menangkap gambar-gambar terperinci pertama yang mengungkapkan bagaimana antibiotik umum rifampisin mengganggu bakteri E. coli pada tingkat molekuler. Menggunakan tomografi krioelektron canggih, peneliti memvisualisasikan obat yang mengikat ke mesin bakteri, menghentikan pertumbuhan. Temuan, yang diterbitkan di Nature, menawarkan wawasan baru tentang mekanisme antibiotik.

Peneliti di Universitas Basel di Swiss telah menghasilkan gambar mikroskopis luar biasa yang menunjukkan aksi rifampisin, antibiotik yang banyak digunakan, pada bakteri Escherichia coli (E. coli). Rifampisin, yang dikenal untuk mengobati tuberkulosis dan infeksi bakteri lainnya, menargetkan enzim RNA polimerase, yang esensial untuk transkripsi bakteri.

Studi ini menggunakan tomografi krioelektron, teknik yang membekukan sampel dalam es vitreous untuk mempertahankan keadaan alaminya dan memungkinkan pencitraan tiga dimensi dengan resolusi tinggi. Metode ini mengungkapkan rifampisin mengikat langsung ke RNA polimerase, menjebaknya dalam kompleks yang terhenti dan mencegah perpanjangan untai RNA messenger. Akibatnya, bakteri tidak dapat menghasilkan protein yang diperlukan, menyebabkan pertumbuhan terhenti dan kematian akhirnya.

Peneliti utama Stefan Rieder dari Universitas Basel menjelaskan signifikansinya: "Gambar-gambar ini memberikan wawasan tak tertandingi tentang mekanisme aksi salah satu antibiotik terpenting dalam penggunaan klinis." Visualnya menunjukkan gumpalan padat kompleks transkripsi yang terhenti yang menumpuk di dalam sel E. coli segera setelah paparan obat, kontras dengan sel yang tidak diobati di mana transkripsi berjalan lancar.

Penelitian, yang dirinci dalam makalah yang diterbitkan di Nature pada 16 Oktober 2024, dibangun di atas dekade pengetahuan biokimia tentang rifampisin tetapi menandai visualisasi langsung pertama efeknya di lingkungan bakteri hidup. Sebelumnya, ilmuwan bergantung pada metode tidak langsung seperti kristalografi sinar-X dari komponen terisolasi. Terobosan ini dapat memberi informasi untuk pengembangan antibiotik baru di tengah meningkatnya resistensi antimikroba, meskipun studi fokus hanya pada E. coli dan interaksi spesifik rifampisin.

Tidak ada garis waktu sebelumnya untuk eksperimen yang ditentukan di luar proses pencitraan, yang terjadi selama beberapa jam setelah paparan. Karya ini menyoroti potensi tomografi krioelektron untuk mempelajari interaksi obat-bakteri, menawarkan pandangan seimbang tentang efikasi antibiotik tanpa membahas isu resistensi yang lebih luas secara langsung.

Static map of article location