Maroko memenangkan gelar pertama Piala Dunia FIFA U-20 dengan kemenangan 2-0 atas Argentina di final yang digelar di Santiago, Chili. Yassir Zabiri mencetak kedua gol di babak pertama, pada menit ke-12 dan 29. Kemenangan ini menandai Maroko sebagai negara Afrika kedua yang meraih trofi sejak Ghana pada 2009.
Ikhtisar Pertandingan Final
Final Piala Dunia FIFA U-20 2025 berlangsung pada hari Minggu di Estadio Nacional Julio Martínez Prádanos di Santiago, Chili, menarik lebih dari 48.000 penonton. Maroko, yang dilatih oleh Mohamed Ouahbi, mengamankan kemenangan bersejarah 2-0 atas juara enam kali Argentina. Yassir Zabiri, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik pertandingan, membuka skor pada menit ke-12 dan menggandakan keunggulan pada menit ke-29, membantu Maroko menjadi tim pertama yang mengalahkan Argentina di final U-20 dalam 42 tahun—kekalahan pertama turnamen Albiceleste sejak kekalahan mereka dari Brasil pada 1983.
Argentina masuk sebagai favorit mutlak, setelah memenangkan semua enam pertandingan sebelumnya dengan 15 gol dicetak dan hanya dua kebobolan. Meskipun mengalami kemunduran awal, mereka melakukan upaya, termasuk memasukkan penyerang Mateo Silvetti pada menit ke-33 setelah kebobolan kedua gol. Silvetti, yang bergabung dengan Inter Miami CF pada jendela transfer musim panas, menjadi bintang dalam fase gugur Argentina dengan tiga gol: satu dalam kemenangan 4-0 babak 16 besar atas Nigeria, gol penentu dalam kemenangan 2-0 perempat final melawan Meksiko, dan gol kemenangan sebagai pengganti di babak pertama semifinal melawan Kolombia.
Jalur Turnamen
Maroko memimpin Grup C dengan dua kemenangan dari tiga pertandingan, mengalahkan Spanyol dan Brasil setelah kekalahan pembuka dari Meksiko. Mereka maju di fase gugur dengan mengalahkan Korea Selatan di babak 16 besar, Amerika Serikat di perempat final, dan Prancis melalui adu penalti di semifinal.
Argentina memimpin Grup D dengan tiga kemenangan sebelum sukses fase gugur mereka atas Nigeria, Meksiko, dan Kolombia. Tim ini mencapai final tanpa Claudio Echeverri dari Bayer Leverkusen dan Franco Mastantuono dari Real Madrid, pemain terbaik mereka di kelompok usia tersebut.
Penghargaan dan Implikasi
Othmane Maamma meraih Bola Emas sebagai pemain terbaik turnamen. Benjamin Cremaschi (AS), Neyser Villareal (Kolombia), dan Lucas Michal (Prancis) seri dengan masing-masing lima gol, tetapi Cremaschi memenangkan Sepatu Emas karena lebih banyak assist. Silvetti kini kembali ke Inter Miami untuk playoff mereka melawan Nashville SC pada 24 Oktober di Chase Stadium.