Tesla sepakat kesepakatan pasokan baterai dengan EVE Energy di Malaysia
Tesla telah menandatangani kesepakatan jangka panjang dengan pembuat baterai China EVE Energy untuk memasok sel baterai fosfat besi litium (LFP). Kesepakatan tersebut melibatkan EVE membangun pabrik baru di Malaysia untuk mendukung produksi kendaraan listrik Tesla. Langkah ini bertujuan untuk mendiversifikasi rantai pasok baterai Tesla di tengah upaya ekspansi global.
Pada 12 September 2024, Tesla mengumumkan kemitraan strategis dengan EVE Energy, produsen baterai terkemuka asal China, untuk mengamankan pasokan stabil sel baterai LFP. Di bawah kesepakatan tersebut, EVE Energy akan membangun pabrik khusus di taman industri Mutiara PPR di Johor Bahru, Malaysia. Fasilitas ini dirancang khusus untuk memproduksi sel baterai untuk kendaraan Tesla, menandai langkah kunci dalam upaya perusahaan untuk memperkuat rantai pasok di luar China.
Pembangunan pabrik dijadwalkan dimulai pada paruh kedua 2024. Setelah beroperasi, pabrik tersebut akan memiliki kapasitas produksi tahunan awal sebesar 10 gigawatt-jam (GWh), dengan rencana ekspansi hingga 30 GWh di masa depan. Kapasitas ini akan membantu memenuhi permintaan yang terus meningkat untuk kebutuhan penyimpanan energi dan kendaraan listrik Tesla, terutama saat perusahaan menskalakan produksi di Asia Tenggara dan seterusnya.
EVE Energy, yang didirikan pada 2001 dan berkantor pusat di Huizhou, China, mengkhususkan diri dalam baterai ion litium untuk berbagai aplikasi, termasuk kendaraan listrik. Perusahaan ini telah memperluas jejak globalnya, dan proyek Malaysia ini mewakili investasi signifikan di wilayah tersebut. "Kesepakatan ini menandai tonggak penting dalam strategi ekspansi global EVE Energy," kata Yin Jiangfan, ketua EVE Energy, menekankan pentingnya kemitraan tersebut.
Bagi Tesla, kesepakatan ini sejalan dengan strategi lebih luasnya untuk mendiversifikasi pemasok dan mengurangi ketergantungan pada satu wilayah tunggal, terutama di tengah ketegangan geopolitik yang memengaruhi produksi baterai. Posisi Malaysia sebagai pusat manufaktur di Asia Tenggara, dengan insentif untuk investasi asing dan kedekatannya dengan pasar kunci, menjadikannya lokasi menarik. Pabrik tersebut akan menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi pada ekonomi lokal di Johor Bahru, kota yang dikenal dengan pertumbuhan industrinya.
Kolaborasi ini datang pada saat pasar baterai kendaraan listrik global berkembang pesat, dengan sel LFP semakin populer karena efektivitas biaya dan keamanannya dibandingkan kimia lainnya. Dengan bermitra dengan EVE, Tesla mendapatkan akses ke produksi canggih dan skalabel tanpa pengeluaran modal segera untuk fasilitas baru. Pengamat industri mencatat bahwa kesepakatan semacam itu dapat mempercepat peluncuran model Tesla yang lebih terjangkau, meskipun jadwal integrasi yang tepat belum diungkapkan.