Kembali ke artikel

Trump ungkap permintaan maaf Netanyahu kepada Qatar atas serangan udara Gaza

Selasa, 30 September 2025
Dilaporkan oleh AI

Mantan Presiden Donald Trump menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta maaf kepada pemimpin Qatar atas serangan udara di Gaza selama percakapan hati-ke-hati baru-baru ini. Pengungkapan itu muncul di tengah diskusi tentang kesepakatan perdamaian potensial di wilayah tersebut. Trump menyoroti pertukaran itu sebagai langkah menuju penyelesaian konflik Israel-Hamas.

Dalam wawancara baru-baru ini, Donald Trump membagikan detail percakapan pribadi antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan emir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani. Menurut Trump, Netanyahu menyatakan penyesalan atas serangan udara Israel yang berdampak pada Gaza, menggambarkan pertukaran itu sebagai 'hati-ke-hati' yang bertujuan untuk mendorong dialog.

Percakapan itu dilaporkan terjadi dalam konteks upaya berkelanjutan untuk memediasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Trump, yang memposisikan diri sebagai mediator potensial, mencatat bahwa Qatar memainkan peran kunci dalam negosiasi karena hubungannya dengan Hamas. 'Netanyahu meminta maaf atas serangan udara selama hati-ke-hati itu dengan pemimpin Qatar,' kata Trump, menekankan pentingnya komunikasi langsung.

Latar belakang konflik menunjukkan bahwa serangan udara Israel di Gaza telah meningkat sejak serangan Hamas pada Israel pada Oktober 2023, menyebabkan korban jiwa yang signifikan. NPR melaporkan bahwa komentar Trump sejalan dengan dorongannya yang lebih luas untuk 'kesepakatan perdamaian' yang melibatkan Israel, Gaza, dan Palestina, meskipun detailnya tetap samar. Slate menyoroti skeptisisme dari analis, yang mempertanyakan apakah permintaan maaf seperti itu menandakan perubahan sikap Netanyahu yang tulus.

Tidak ada jadwal waktu spesifik untuk permintaan maaf yang diberikan, tetapi itu mengikuti pertemuan terbaru antara Netanyahu dan pemimpin regional. Trump menyarankan bahwa interaksi itu bisa membuka jalan untuk pembebasan sandera dan koridor bantuan. Namun, sumber-sumber sedikit berbeda: Fox News fokus pada akun Trump tanpa verifikasi independen, sementara NPR dan Slate mencatat kurangnya konfirmasi dari pejabat Israel atau Qatar.

Implikasinya tidak pasti, karena permusuhan yang sedang berlangsung terus berlanjut. Perspektif seimbang dari sumber-sumber menunjukkan optimisme hati-hati dari tokoh AS seperti Trump, kontras dengan kekhawatiran atas penegakan kesepakatan apa pun. Peran mediasi Qatar telah menjadi penting, menyelenggarakan pembicaraan yang menghasilkan gencatan senjata sementara di masa lalu.

Static map of article location