Ruang Angkasa
NASA successfully launched a new mission to explore Mars, marking a milestone in space exploration. The spacecraft carried advanced instruments for scientific research. The event was watched by millions and hailed as a triumph for the agency.
The rapid increase in rocket launches is alarming scientists due to potential damage to Earth's ozone layer. New research highlights how exhaust from rockets depletes ozone, raising concerns for atmospheric health. Experts call for sustainable space practices.
NASA is tracking asteroid 2025 QV9, a 100-foot object moving at over 10,000 mph, set to pass Earth on September 10, 2025, with no risk of impact. While some reports raise alarms, official data confirms a safe distance. This event highlights ongoing planetary defense efforts.
NASA's Wallops Flight Facility provided an update on its scientific balloon campaign in New Mexico as of September 14, 2025. The campaign involves high-altitude balloons carrying experiments for atmospheric and astronomical research. Recent launches have been successful, contributing to various scientific objectives.
Science news roundups from September 14-16, 2025, cover potential life on Mars, theoretical black hole stars, a global diabetes crisis, and miracle eye drops for vision restoration. The reports present consistent information across the sources without contradictions. These developments span space exploration and medical breakthroughs, informing the public on current scientific progress.
Badai geomagnetik mengguncang Bumi pada 10 September 2025, meskipun Matahari tetap relatif tenang. Aktivitas ini dipantau melalui gambar matahari dan pembaruan dari NASA.
Para ilmuwan mengumumkan penemuan 2025 PN7, sebuah bulan kuasi yang berbagi orbit Bumi selama sekitar 60 tahun. Asteroid selebar 19 meter ini terutama dipengaruhi oleh gravitasi Matahari, tetapi tampak mengorbit Bumi dari sudut pandang kita.
Pada 10 September 2025, asteroid berukuran 100 kaki 2025 QV9 melintas di dekat Bumi dengan kecepatan lebih dari 10.000 mph. NASA mengonfirmasi bahwa asteroid tersebut melintas pada jarak yang aman, tidak menimbulkan ancaman.
Pesawat ruang angkasa Proba-3 telah berhasil menciptakan gerhana matahari buatan untuk mempelajari korona Matahari, memulai misi dua tahun. Ini memungkinkan pengamatan yang berkepanjangan terhadap atmosfer luar Matahari.
NASA telah mengumumkan misi ilmu surya tiga kali lipat yang dijadwalkan diluncurkan pada 23 September, bertujuan untuk memetakan efek Matahari pada Bumi. Misi ini akan melibatkan beberapa pesawat ruang angkasa untuk mempelajari fenomena surya secara mendetail.
Para ilmuwan telah berhasil menumbuhkan ganggang di bawah kondisi simulasi Mars dan kini menggunakannya untuk memproduksi bioplastik. Kemajuan ini dapat mendukung misi luar angkasa masa depan dan bahan berkelanjutan di Bumi.