Kembali ke artikel

AMD dan Intel membahas kemitraan potensial produksi chip

Minggu, 05 Oktober 2025
Dilaporkan oleh AI

Advanced Micro Devices (AMD) dilaporkan sedang mengeksplorasi kolaborasi dengan Intel untuk memanfaatkan fasilitas manufaktur yang terakhir guna produksi chip. Aliansi tidak biasa ini muncul saat Intel berupaya memperkuat bisnis foundry-nya di tengah kerugian finansial. Pembahasan masih bersifat awal, tanpa komitmen tegas yang diumumkan.

Dalam perkembangan mengejutkan di industri semikonduktor, AMD sedang bernegosiasi dengan Intel tentang penggunaan foundry raksasa chip tersebut untuk memproduksi prosesornya. Informasi ini muncul dari laporan outlet media Korea ETNews, yang mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut. Kemitraan potensial ini menyoroti dinamika yang berubah dalam manufaktur chip, di mana persaingan sering kali memberi jalan bagi kebutuhan strategis.

Intel telah secara agresif memperluas layanan foundry-nya sebagai bagian dari strategi IDM 2.0, bertujuan memproduksi chip tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk perusahaan lain. Namun, divisi tersebut menghadapi tantangan, melaporkan kerugian operasional sebesar 7 miliar dolar AS pada 2023. Dengan bermitra dengan AMD, Intel bisa mengisi kapasitas produksinya dan menghasilkan pendapatan dari klien eksternal. AMD, yang secara tradisional bergantung pada Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) untuk produksi Ryzen dan CPU lainnya, mungkin sedang mencari diversifikasi rantai pasok di tengah ketegangan global dan keterbatasan kapasitas.

CEO AMD Lisa Su sebelumnya menunjukkan keterbukaan terhadap foundry eksternal, menyatakan dalam panggilan laba bahwa perusahaan sedang mengevaluasi opsi untuk memenuhi permintaan. Laporan ETNews menyebutkan bahwa pembahasan difokuskan pada fasilitas Intel di Amerika Serikat, seperti di Arizona dan Ohio, yang sedang meningkatkan node manufaktur canggih seperti Intel 18A.

Tidak ada jadwal yang diberikan untuk kesepakatan apa pun, dan kedua perusahaan menolak berkomentar secara resmi. Analis industri memandang ini sebagai langkah pragmatis; Intel membutuhkan pelanggan untuk membenarkan investasinya, sementara AMD bisa mendapat manfaat dari produksi yang beragam secara geografis lebih dekat dengan pasar kunci seperti AS. Namun, tantangan tetap ada, termasuk penyelarasan proses teknologi dan perlindungan properti intelektual.

Ini terjadi saat pemerintah AS mendorong produksi semikonduktor domestik melalui Undang-Undang CHIPS, yang telah mengalokasikan miliaran untuk Intel dan lainnya. Kesepakatan antara rival lama ini bisa mempercepat tujuan tersebut, berpotensi memproduksi CPU Ryzen AMD di lini Intel di masa depan—meskipun para ahli meragukan akan terjadi segera karena kompleksitas integrasi.

Sektor semikonduktor telah melihat kolaborasi tak terduga lainnya, tetapi pembicaraan AMD-Intel menekankan kedewasaan industri, di mana kelangsungan hidup sering kali mengalahkan persaingan.

Static map of article location