Tanggul Baswedan di Jati Padang, Jakarta Selatan, jebol akibat penyempitan lahan di sekitar Kali Pulo, menyebabkan banjir yang merusak rumah dan warung warga. Peristiwa ini terjadi pada 30 Oktober 2025, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter di titik terparah. Warga berharap pemerintah daerah segera bertindak untuk mencegah kejadian serupa.
Pada Kamis, 30 Oktober 2025, hujan deras mengguyur Jakarta sejak pukul 16.00 WIB, memicu luapan Kali Pulo dan jebolnya tanggul Baswedan di RT 03/RW 06, Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ketua RW 06, Abdul Kohar, menjelaskan bahwa penyebab utama adalah penyempitan lahan di sekitar sungai, yang membuat diameter kali semakin hilang seiring waktu.
"Kan makin lama diameter kali itu makin lama makin hilang menyempit karena ya begitulah keadaan wilayah kami, medan yang ada di Kali Pulo ini," kata Abdul Kohar kepada wartawan pada Jumat. Ia menyebut mantan Gubernur DKI Anies Baswedan pernah meninjau lokasi delapan kali dan setuju dengan kondisi tersebut. Dulunya, lahan seluas 7,4 hektare di sekitar Masjid Al Ridwan merupakan jalur hijau, tetapi kini banyak berubah menjadi pemukiman.
Jebolnya tanggul ini berdampak langsung pada warga. Rumah milik Yuni (38) dan warung di sebelahnya hancur, dengan dinding jebol setinggi satu meter. Lokasi rumah Yuni hanya berjarak 20 meter dari tanggul. Peristiwa terjadi pukul 17.30 WIB, saat Yuni tidak berada di rumah, hanya anak perempuannya, Naza, yang tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Banjir setinggi dada merendam baju, kasur, kipas, dan peralatan rumah tangga lainnya.
"Kejadiannya pada Kamis (30/10) pukul 17.30. Jadi, anak saya curiga kok rumah tertutup pintu. Pas dia buka, sudah habis semua," ujar Yuni. Ia menduga kerusakan bukan karena erosi tanah, melainkan kuatnya arus air dari Kali Pulo. Kini, Yuni dan keluarganya mengungsi di Mushala Sabili.
Abdul Kohar berharap Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung segera mengatasi masalah ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 11 RT masih tergenang pada Jumat pagi, termasuk lima RT di Jati Padang dengan ketinggian 40 cm akibat curah hujan tinggi, luapan Kali PHB, dan jebolnya tanggul. Tanggul Baswedan, yang dinamai warga sebagai penghormatan, sebelumnya membantu mengurangi banjir hingga ketinggian 1,5 meter di titik terparah.