Konferensi Global ke-9 tentang Keuangan Kriminal dan Aset Kripto menyatukan para ahli global untuk membahas profesionalisasi kejahatan terkait mata uang kripto. Peserta menyoroti perlunya respons internasional yang lebih kuat untuk menyesuaikan dengan ancaman yang berkembang. Prioritas utama mencakup pengembangan standar umum, memperdalam kerjasama, dan berinvestasi dalam pembangunan kapasitas.
Penggunaan kriminal mata uang kripto semakin profesional, mencerminkan kecanggihan respons global terhadap ancaman ini. Pada Konferensi Global ke-9 tentang Keuangan Kriminal dan Aset Kripto, yang diselenggarakan oleh Europol, peserta menekankan tiga prioritas esensial untuk memungkinkan otoritas dan industri mengikuti taktik kriminal yang berkembang dan memulihkan aset kripto ilegal secara besar-besaran.
Pertama, pengembangan standar umum diidentifikasi sebagai krusial untuk mengharmonisasi pendekatan lintas batas. Kedua, memperdalam kerjasama di antara penegak hukum, regulator, dan sektor swasta sangat penting untuk mengganggu kejahatan yang dimungkinkan oleh kripto secara efektif. Ketiga, berinvestasi dalam kapasitas—melalui pelatihan, teknologi, dan sumber daya—akan membekali pemangku kepentingan untuk menangani kompleksitas yang semakin meningkat dari pelanggaran ini.
Konferensi ini menekankan tantangan berkelanjutan yang ditimbulkan oleh mata uang kripto dalam memfasilitasi kejahatan seperti pencucian uang dan ransomware. Dengan fokus pada prioritas ini, para ahli bertujuan untuk meningkatkan upaya global dalam melacak dan menyita aset digital yang digunakan secara ilegal, memastikan kerangka kerja internasional yang lebih terkoordinasi.