Kembali ke artikel

Jerman melarang Tesla Cybertruck karena kekhawatiran keselamatan

Senin, 06 Oktober 2025
Dilaporkan oleh AI

Jerman telah melarang impor Tesla Cybertruck, bahkan untuk personel militer AS yang ditempatkan di sana, karena masalah keselamatan pejalan kaki dan isu struktural. Keputusan ini menyoroti bentrokan antara desain futuristik kendaraan dan regulasi Uni Eropa. Sementara itu, Angkatan Udara AS mempertimbangkan truk tersebut sebagai target pengujian amunisi.

Pemerintah Jerman, melalui Kementerian Perhubungan Federalnya, telah menolak permintaan impor Tesla Cybertruck, dengan mengutip kekhawatiran atas keselamatan pejalan kaki dan kepatuhan terhadap standar struktural. Larangan ini berlaku bahkan untuk anggota pasukan bersenjata AS yang berbasis di Jerman, yang biasanya mendapatkan pengecualian untuk membawa kendaraan pribadi ke pangkalan berdasarkan perjanjian khusus. Kantor bea cukai Angkatan Darat AS di Eropa dan Afrika mengonfirmasi larangan tersebut, sejalan dengan arahan UE yang lebih luas yang memprioritaskan keselamatan.

Kerangka baja tahan karat Cybertruck, yang dipasarkan karena ketahanannya dan ketahanan terhadap peluru, memiliki tepi tajam dan berat lebih dari 6.800 pon, gagal memenuhi aturan perlindungan pejalan kaki UE. Regulasi ini mengharuskan kendaraan memiliki zona penyerapan benturan dan tepi melengkung untuk mengurangi risiko cedera dalam tabrakan. Laporan dari outlet seperti Road & Track dan Carscoops mencatat bahwa bangunan truk yang berat bisa mengubah kecelakaan kecil menjadi insiden parah, memperburuk kekhawatiran keselamatan.

Ini bukan rintangan regulasi pertama bagi Cybertruck di Eropa. Artikel Electrek merinci bagaimana fitur ekstrem kendaraan tersebut mendorong pejabat Jerman untuk menolak permohonan impor dengan tegas. Bagi anggota layanan AS, larangan ini berarti meninggalkan Cybertruck mereka di Amerika Serikat, yang berpotensi memengaruhi moral dan logistik.

Dalam perkembangan kontras, Angkatan Udara AS telah menyatakan minat untuk membeli Cybertruck sebagai target dalam pengujian amunisi. Menurut Road & Track, cabang tersebut mengantisipasi bahwa musuh mungkin mengerahkan kendaraan listrik bertenaga baterai yang kokoh dan serupa dalam konflik masa depan karena kualitas siluman dan ketahanannya. Rasa ingin tahu militer ini menekankan peran truk yang mempolarisasi.

Episode ini mengilustrasikan tantangan bagi ekspansi global Tesla, terutama di Eropa di mana adopsi kendaraan listrik tumbuh di bawah pengawasan ketat. Publikasi seperti Heise Autos menyarankan bahwa bahkan perjanjian perdagangan potensial AS-UE mungkin tidak menghasilkan pengecualian untuk desain unik Cybertruck. Saat Tesla menyempurnakan kendaraan tersebut, menyeimbangkan inovasi dengan kepatuhan tetap menjadi kunci, berfungsi sebagai studi kasus bagi produsen otomotif yang menavigasi regulasi internasional.

Static map of article location