Di tengah hiruk-pikuk modernisasi pendidikan, pesantren tetap berdiri tenang seperti oase di padang gersang. Kehadirannya meneduhkan melalui kesederhanaan yang membentuk karakter santri mandiri dan tahan banting. Artikel ini menyoroti potensi pesantren dalam pengembangan industri halal dan pendidikan Islam.
Pesantren memiliki potensi besar untuk perintisan dan pengembangan industri halal, sebagaimana diungkapkan dalam analisis oleh Muhammad Irfanudin Kurniawan, Ph.D, dosen Universitas Darunnajah, Jakarta. Diterbitkan pada 31 Oktober 2025, artikel ini menggambarkan pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Nusantara yang menekankan kearifan khas Indonesia, termasuk ekonomi pesantren mandiri dan lipsus pesantren.
Santri dan guru di pesantren mengesampingkan kemewahan, hidup mandiri dengan cukup, fokus pada esensi kehidupan: belajar, beribadah, dan berinteraksi sosial tanpa distraksi materialistis. Pola ini membentuk karakter santri yang mandiri, tahan banting, rendah hati, dan menghargai proses daripada hasil instan. Setiap pesantren menyimpan kisah keikhlasan, perjuangan di tengah keterbatasan, di mana manajemen terbaik lahir dari niat tulus, kebersamaan, dan adaptasi terhadap perubahan.
Niat menjadi fondasi spiritual, membedakan tindakan kebiasaan dengan ibadah, serta tolok ukur pahala dari Allah—semakin ikhlas, semakin besar pahalanya. Pesantren adalah ekosistem pembelajaran hidup di mana manajemen, kepemimpinan, dan spiritualitas berpadu. Santri dibiasakan belajar untuk mudah bertadabur, ilmu dan keimanan bertambah, sementara kiai memimpin dengan bashirah atau pandangan batin jernih. Contohnya, dapur pesantren yang tak pernah kehabisan nasi untuk ratusan santri menunjukkan tata kelola harmonis.
Untuk memperkuat relevansi pesantren, Universitas Darunnajah membuka Program Magister Manajemen Pendidikan Islam dengan konsentrasi Manajemen Pesantren. Tujuannya bukan menjadikan pesantren seperti korporasi, melainkan meningkatkan kapasitas agar tetap dialogis dengan masa depan, mendukung pembangunan bangsa melalui Islam moderat dan kearifan santri.