Prabowo puji PM Jepang di KTT ASEAN-Jepang

Presiden Prabowo Subianto memuji gaya kepemimpinan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi sebagai pemimpin wanita pertama yang menguasai persoalan utama, usai menghadiri KTT Ke-28 ASEAN-Jepang di Kuala Lumpur, Malaysia. Ia menekankan kemitraan lama antara ASEAN dan Jepang sebagai jangkar kokoh bagi perdamaian di kawasan Indo-Pasifik. Prabowo juga mendorong penguatan kerja sama ekonomi dan transisi energi.

Pada Minggu (26 Oktober 2025), Presiden Prabowo Subianto menghadiri KTT Ke-28 ASEAN-Jepang di Kuala Lumpur, Malaysia, sebagai bagian dari Puncak KTT Ke-47 ASEAN. Usai acara, ia memuji Sanae Takaichi, yang dilantik sebagai Perdana Menteri perempuan pertama Jepang pada 21 Oktober 2025. "(Dia) Perdana Menteri wanita pertama Jepang. (Sanae Takaichi) menguasai persoalan utama," kata Prabowo singkat kepada awak media melalui rekaman video.

Prabowo menyampaikan apresiasi atas dukungan Jepang terhadap sentralitas ASEAN dan komitmennya untuk perdamaian, kemakmuran, serta stabilitas Indo-Pasifik. Kemitraan ini telah berlangsung lebih dari lima dekade. "ASEAN dan Jepang telah lama menjadi mitra dalam memajukan perdamaian, kemakmuran, dan konektivitas di kawasan Indo-Pasifik. Di tengah dunia yang semakin penuh ketidakpastian, kerja sama kita tetap menjadi jangkar yang kokoh bagi perdamaian dan stabilitas kawasan," ujarnya.

Ia menekankan penguatan kerja sama ekonomi inklusif melalui implementasi ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Prabowo juga mendorong kolaborasi di ekonomi digital dan konektivitas keuangan. "Sekarang adalah saatnya untuk mewujudkan prinsip-prinsip bersama kita melalui kerja sama yang bermakna dan benar-benar memberi manfaat bagi rakyat kita. Hubungan ekonomi antara ASEAN dan Jepang terus berkembang dan beradaptasi dengan dinamika zaman," tambahnya.

Selain itu, Prabowo menyoroti transisi energi sebagai prioritas, menyambut baik kemitraan Jepang dalam energi bersih seperti hidrogen dan mobilitas listrik. Ia menegaskan pentingnya kemitraan berpusat pada manusia, termasuk pertukaran SDM muda dan kerja sama akademik. Menutup pernyataannya, Prabowo mengajak negara-negara ASEAN dan Jepang memegang semangat Konferensi Asia-Afrika Bandung 1955 untuk kerja sama damai dan inklusif. "Bersama-sama, kita dapat membentuk kawasan yang stabil, tangguh, dan sejahtera bagi semua," pungkasnya.

Situs web ini menggunakan cookie

Kami menggunakan cookie untuk analisis guna meningkatkan situs kami. Baca kebijakan privasi kami kebijakan privasi untuk informasi lebih lanjut.
Tolak