Samsung telah bergabung dengan Starlink milik Elon Musk dalam eksperimen 6G yang ambisius. Kolaborasi ini bertujuan mengubah satelit yang mengorbit menjadi router global berkecepatan tinggi. Modem Exynos akan menggunakan AI onboard untuk memprediksi pergerakan satelit.
Dalam perkembangan signifikan untuk telekomunikasi generasi berikutnya, Samsung berkolaborasi dengan Starlink dalam inisiatif 6G. Eksperimen berani ini bertujuan memanfaatkan teknologi satelit untuk konektivitas global yang ditingkatkan. Kemitraan ini menyoroti visi Elon Musk untuk memajukan jaringan berbasis luar angkasa.
Inti proyek melibatkan modem Exynos milik Samsung, yang mengintegrasikan kecerdasan buatan untuk mengantisipasi posisi satelit. Kemampuan AI ini dapat memungkinkan pengaliran data yang lebih efisien melalui satelit orbit rendah Bumi, berpotensi merevolusi akses internet di seluruh dunia.
Diterbitkan pada 29 Oktober 2025, pengumuman ini menekankan persimpangan yang semakin besar antara AI dan teknologi luar angkasa. Starlink, yang dikenal dengan konstelasi satelitnya yang menyediakan internet broadband, melihat keahlian Samsung sebagai kunci untuk mendorong batas 6G di luar angkasa.
Meskipun detail mengenai jadwal implementasi masih terbatas, eksperimen ini memposisikan satelit yang mengorbit sebagai router supercepat, mengatasi tantangan dalam cakupan global yang mulus.