Kembali ke artikel

Angkatan laut Israel menghadang perahu bantuan Gaza yang membawa Greta Thunberg

Selasa, 30 September 2025
Dilaporkan oleh AI

Sebuah perahu yang mencoba mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza dihadang oleh angkatan laut Israel pada 10 September 2025. Kapal tersebut, bagian dari Koalisi Flotilla Kebebasan, membawa aktivis iklim Greta Thunberg dan veteran misi bantuan sebelumnya. Insiden ini menyoroti tantangan berkelanjutan dalam memberikan bantuan ke wilayah tersebut di tengah konflik.

Handala, sebuah kapal penangkap ikan yang diubah untuk misi ini, berangkat dari Catania, Sisilia, pada 1 September 2025, sebagai bagian dari upaya Koalisi Flotilla Kebebasan untuk memecah blokade laut Israel di Gaza. Di atas kapal ada sekitar 20 aktivis, termasuk aktivis iklim Swedia Greta Thunberg, yang bergabung untuk menarik perhatian global terhadap krisis kemanusiaan di Gaza. Kapal tersebut membawa sekitar 100 ton bantuan, termasuk beras, tepung, formula bayi, dan persediaan medis, yang dimaksudkan untuk didistribusikan di wilayah yang dikepung.

Veteran flotilla masa lalu, seperti yang dari insiden Mavi Marmara 2010, juga berada di atas kapal, membawa pengalaman dari upaya sebelumnya yang sering berakhir dengan konfrontasi dengan pasukan Israel. Thunberg, yang dikenal karena aktivisme lingkungannya, menyatakan dalam wawancara pra-keberangkatan: "Ini tentang menunjukkan solidaritas dengan Palestina dan menantang blokade yang mencegah bantuan mencapai mereka yang membutuhkannya." Koalisi menggambarkan misi ini sebagai tindakan pembangkangan sipil non-kekerasan untuk memprotes pembatasan akses laut ke Gaza, yang telah berlaku sejak 2007.

Pada 10 September, sekitar 200 mil laut dari pantai Gaza, kapal-kapal angkatan laut Israel mengelilingi Handala dan naik ke atasnya tanpa perlawanan dari awak kapal. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi penahanan, menyatakan bahwa kapal dialihkan ke pelabuhan Ashdod untuk pemeriksaan dan bahwa aktivis akan diproses sesuai protokol. Tidak ada laporan cedera, tetapi nasib kargo bantuan masih tidak jelas, dengan koalisi menuntut pengirimannya ke Gaza.

Peristiwa ini menggemakan upaya flotilla sebelumnya, di mana aktivis internasional berusaha menyoroti situasi buruk Gaza, termasuk ketidakamanan pangan dan kekurangan medis yang diperburuk oleh konflik Israel-Hamas yang sedang berlangsung. Pejabat Israel membenarkan blokade sebagai kebutuhan keamanan, mengutip risiko dari Hamas. Koalisi Flotilla Kebebasan mengutuk penahanan sebagai eskalasi, dengan seorang aktivis veteran mencatat dalam diskusi podcast: "Kita sudah melihat ini sebelumnya—bantuan diblokir, suara dibungkam—tapi kita tidak akan berhenti mencoba." Per 12 September 2025, aktivis yang ditahan, termasuk Thunberg, ditahan di Israel menunggu sidang deportasi, memicu seruan dari kelompok hak asasi manusia untuk pembebasan mereka.

Static map of article location