Program MBG berpotensi capai 40 juta penerima akhir Oktober

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan menyatakan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berpeluang melampaui 40 juta penerima manfaat sebelum akhir Oktober 2025. Pernyataan ini disampaikan setelah melaporkan kemajuan program kepada Presiden Prabowo Subianto di Jakarta. Program ini juga mendorong ekonomi lokal dengan menyerap ratusan ribu tenaga kerja.

Dalam laporan kepada Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, Dadan menyoroti perkembangan signifikan dapur penyedia makanan. "Hari ini sudah ada 13.514 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan, dan berpotensi melayani 39,5 juta. Akhir bulan ini, mungkin kita sudah akan melayani 40 juta," katanya.

Penyerapan anggaran MBG hingga kini mencapai Rp35,6 triliun, atau 50,1% dari target. Dadan menargetkan 82,9 juta penerima manfaat akhir tahun. Selain itu, program ini telah menyerap hingga 600 ribu tenaga kerja di seluruh Indonesia, menggerakkan rantai suplai lokal dari petani dan UMKM hingga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Untuk 2026, alokasi anggaran tambahan sebesar Rp268 triliun disiapkan guna ekspansi program gizi nasional. Namun, tantangan tetap ada, termasuk hambatan logistik dalam pembangunan dapur di daerah terpencil dan insiden keracunan makanan yang menarik perhatian publik. Dadan mengakui kesulitan operasional dan keamanan pangan, tetapi pemerintah berkomitmen menjaga kualitas tanpa kompromi.

Situs web ini menggunakan cookie

Kami menggunakan cookie untuk analisis guna meningkatkan situs kami. Baca kebijakan privasi kami kebijakan privasi untuk informasi lebih lanjut.
Tolak