Kembali ke artikel

Bahan baru meningkatkan kepadatan energi baterai sebesar 50 persen

Kamis, 02 Oktober 2025
Dilaporkan oleh AI

Para ilmuwan di Universitas California telah mengungkapkan bahan inovatif yang meningkatkan kinerja baterai lithium-ion. Inovasi ini menjanjikan peningkatan jarak tempuh kendaraan listrik dan perangkat portabel secara signifikan. Detailnya diterbitkan di jurnal Nature pada 30 September 2025.

Dalam sebuah studi yang dirilis hari ini, peneliti dari Universitas California, Berkeley, mengumumkan pengembangan bahan katoda baru untuk baterai lithium-ion. Bahan ini, yang terdiri dari struktur oksida nikel-mangan-kobalt yang dimodifikasi, mencapai peningkatan kepadatan energi sebesar 50 persen dibandingkan dengan baterai konvensional. Terobosan ini mengatasi keterbatasan utama dalam teknologi baterai saat ini, seperti kapasitas terbatas dan waktu pengisian yang lebih lambat.

Tim penelitian, yang dipimpin oleh Dr. Elena Ramirez, mulai mengerjakan proyek ini tiga tahun lalu, dengan fokus pada teknik nano-strukturisasi untuk menstabilkan bahan selama siklus pengisian-pengosongan. 'Ini bisa merevolusi cara kita memberi daya pada kehidupan sehari-hari, membuat penyimpanan energi berkelanjutan lebih efisien dan dapat diakses,' kata Dr. Ramirez dalam siaran pers studi tersebut. Bahan ini mempertahankan stabilitas selama lebih dari 1.000 siklus dengan degradasi kapasitas kurang dari 5 persen, peningkatan yang signifikan dibandingkan opsi yang ada.

Pengujian yang dilakukan di laboratorium material canggih universitas menunjukkan potensi baterai untuk aplikasi dunia nyata. Misalnya, ini bisa memungkinkan kendaraan listrik menempuh hingga 500 mil dengan pengisian tunggal, naik dari rata-rata saat ini sekitar 300 mil. Studi ini, yang didanai oleh hibah 2 juta dolar dari National Science Foundation, telah ditinjau sejawat dan diterbitkan di Nature, yang menekankan ketelitian ilmiahnya.

Meskipun bahan ini menjanjikan, para peneliti mencatat bahwa penskalaan produksi untuk penggunaan komersial akan memerlukan investasi lebih lanjut dalam proses manufaktur. Tidak ada jadwal komersialisasi segera yang diberikan, tetapi mitra industri menyatakan minat untuk pengujian pilot. Perkembangan ini sejalan dengan upaya global untuk mempercepat transisi ke sumber energi terbarukan di tengah kekhawatiran perubahan iklim.

Pengumuman ini datang pada saat permintaan baterai melonjak, dengan penjualan kendaraan listrik diproyeksikan mencapai 40 juta unit per tahun pada 2030, menurut laporan industri. Dengan meningkatkan kepadatan energi tanpa menambah ukuran atau berat baterai, inovasi ini bisa mengurangi ketergantungan pada mineral tanah jarang dan menurunkan biaya bagi konsumen.

Static map of article location