Proton secara terbuka mengecam amandemen terhadap undang-undang pengawasan Swiss selama Forum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Perusahaan memperingatkan bahwa perubahan tersebut dapat memaksa VPN dan aplikasi pesan untuk mengidentifikasi dan menyimpan data pengguna. Ini menandai langkah awal potensial menuju langkah-langkah pengawasan Eropa yang lebih luas.
Di Forum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Proton, sebuah perusahaan teknologi yang berfokus pada privasi, mengkritik amandemen yang diusulkan terhadap undang-undang pengawasan Swiss. Judul liputan, “Langkah pertama di Eropa,” menyoroti pandangan Proton bahwa perubahan ini dapat menetapkan preseden di seluruh benua.
Amandemen tersebut, jika disahkan, akan mewajibkan penyedia VPN dan aplikasi pesan untuk mengidentifikasi pengguna dan menyimpan data mereka. Perkembangan ini menimbulkan kekhawatiran tentang privasi di negara yang dikenal dengan standar perlindungan data yang kuat. Intervensi Proton di forum internasional menekankan implikasi global dari kebijakan pengawasan nasional.
Diterbitkan pada 22 Oktober 2025, artikel TechRadar menekankan dampak potensial terhadap alat privasi digital. Tidak ada detail lebih lanjut tentang lokasi forum atau pembicara spesifik yang diberikan, tetapi kritik tersebut sejalan dengan perdebatan berkelanjutan tentang keseimbangan antara keamanan dan hak pengguna.