Memo ungkap perintah pemimpin Hamas untuk menargetkan warga sipil pada 7 Oktober

Israel telah mengungkap memo yang dikaitkan dengan pemimpin Hamas yang telah meninggal Yahya Sinwar, yang merinci instruksi untuk serangan 7 Oktober 2023 yang mencakup penargetan warga sipil dan penayangan kekejaman. Dokumen tersebut, yang disebarkan pada 2022, ditemukan di bunker setelah pembunuhan pemimpin Hamas lainnya pada 2025. Dokumen ini bertentangan dengan pernyataan Hamas bahwa serangan itu terutama menargetkan sasaran militer.

Memo enam halaman tersebut, yang diperoleh oleh New York Times, ditemukan di bunker setelah pembunuhan pemimpin Hamas Muhammed Sinwar pada Mei 2025. Pakar dokumen Sima Ankona mengonfirmasi bahwa tulisan tangan tersebut cocok dengan tulisan lain yang diketahui dari Yahya Sinwar, yang dibunuh sebelumnya. Memo tersebut dibagikan kepada komandan Hamas pada Agustus 2022, lebih dari satu tahun sebelum serangan.

Menurut Times, dokumen tersebut mengarahkan para pejuang untuk menargetkan baik tentara maupun komunitas sipil, sambil menayangkan tindakan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan pada warga Israel dan mengacaukan negara tersebut. Dokumen itu menyebutkan persiapan "dua atau tiga operasi, di mana seluruh lingkungan, kibbutz, atau sesuatu yang serupa akan dibakar", menggunakan bensin atau diesel dari truk tanker untuk membakar rumah-rumah. Meskipun tidak ada perintah eksplisit untuk membunuh atau menculik warga sipil, instruksi tersebut menekankan pembakaran terhadap area pemukiman.

Pada 7 Oktober 2023, komandan Hamas mengulangi arahan ini dalam komunikasi yang dicegat oleh Pasukan Pertahanan Israel. Misalnya, komandan batalyon Kota Gaza bernama Abu Muhammed menyampaikan: "Mulai bakar rumah-rumah. Bakar, bakar. Saya ingin seluruh kibbutz terbakar."

Pengungkapan ini melemahkan klaim Hamas bahwa serangan itu terutama ditujukan kepada militer Israel, menyoroti niat terencana untuk meng恐怖kan populasi sipil.

Situs web ini menggunakan cookie

Kami menggunakan cookie untuk analisis guna meningkatkan situs kami. Baca kebijakan privasi kami kebijakan privasi untuk informasi lebih lanjut.
Tolak