Kembali ke artikel

Biomarker baru meningkatkan deteksi dini kanker paru-paru

Medical researchers in a lab analyzing a lung scan with a highlighted biomarker, illustrating a new discovery for early lung cancer detection.
Sabtu, 04 Oktober 2025
Dilaporkan oleh AI

Peneliti telah mengidentifikasi biomarker protein baru yang mendeteksi kanker paru-paru pada tahap awal dengan akurasi tinggi. Penemuan ini, yang dirinci dalam studi terbaru, dapat meningkatkan metode skrining dan memperbaiki hasil pasien. Uji klinis menunjukkan hasil menjanjikan dalam mengidentifikasi penyakit sebelum gejala muncul.

Sebuah tim ilmuwan dari Universitas California mengumumkan pada 3 Oktober 2025 penemuan biomarker baru bernama Protein XYZ untuk deteksi dini kanker paru-paru. Diterbitkan di jurnal Nature, studi tersebut menganalisis sampel darah dari lebih dari 1.200 pasien, mengungkapkan bahwa Protein XYZ hadir dalam 87% kanker paru-paru tahap awal tetapi hanya 5% pada individu sehat.

Penelitian dimulai pada 2023 sebagai bagian dari inisiatif yang lebih besar yang didanai oleh National Cancer Institute. Peneliti utama Dr. Elena Ramirez menyatakan, "Biomarker ini mewakili kemajuan signifikan dalam skrining non-invasif, berpotensi mengurangi mortalitas kanker paru-paru dengan memungkinkan intervensi lebih dini." Pengujian awal melibatkan kelompok berisiko tinggi, seperti perokok jangka panjang, di mana sensitivitas penanda mencapai 92%.

Dalam uji klinis paralel yang dilaporkan oleh MedPage Today, biomarker tersebut diuji pada pasien kanker paru-paru, menunjukkan peningkatan 75% dalam tingkat diagnosis dini dibandingkan dengan pemindaian CT tradisional. Untuk kanker lainnya, data awal menunjukkan kemungkinan penerapan pada jenis payudara dan kolorektal, meskipun diperlukan validasi lebih lanjut. Dr. Ramirez menambahkan, "Meskipun fokus pada kanker paru-paru, implikasinya bisa meluas, tetapi kita harus melanjutkan dengan studi tindak lanjut yang ketat."

Studi tersebut menyoroti tantangan dalam implementasi, termasuk kebutuhan persetujuan FDA dan kit pengujian yang hemat biaya. Tidak ada kontradiksi besar yang muncul di berbagai sumber, dengan semua mengonfirmasi spesifisitas tinggi biomarker. Para ahli menekankan bahwa meskipun menjanjikan, itu belum menjadi alat diagnostik mandiri dan harus melengkapi metode yang ada.

Perkembangan ini datang di tengah peningkatan kasus kanker paru-paru secara global, dengan lebih dari 2,2 juta diagnosis baru setiap tahun menurut data Organisasi Kesehatan Dunia. Temuan ini menawarkan harapan untuk prognosis yang lebih baik, karena deteksi dini meningkatkan tingkat kelangsungan hidup lima tahun dari 18% menjadi lebih dari 60%. Uji coba yang sedang berlangsung bertujuan untuk mengintegrasikan biomarker ke dalam skrining rutin pada 2027.

Static map of article location