Kembali ke artikel

Peneliti mengembangkan metode penangkapan karbon bertenaga sinar matahari

Sabtu, 04 Oktober 2025
Dilaporkan oleh AI

Para ilmuwan telah mengungkapkan fotokatalis baru yang menggunakan sinar matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi bahan bakar yang dapat digunakan, menawarkan alat yang menjanjikan untuk memerangi perubahan iklim. Terobosan ini, yang dirinci dalam studi yang diterbitkan pada 3 Oktober 2025, mencapai efisiensi tinggi tanpa memerlukan input energi tambahan.

Pada 3 Oktober 2025, tim dari Universitas California, yang dipimpin oleh Dr. Elena Rivera, mengumumkan kemajuan revolusioner dalam teknologi penangkapan karbon. Inovasi ini melibatkan fotokatalis baru yang terbuat dari bahan melimpah seperti titanium dioksida yang dimodifikasi dengan nanopartikel tembaga. Bahan ini memanfaatkan sinar matahari untuk mengubah CO2 atmosfer dan air secara langsung menjadi metanol, bahan bakar berharga dan bahan baku kimia.

Proses ini meniru fotosintesis tetapi dengan efisiensi yang jauh lebih tinggi. Menurut studi tersebut, katalis mencapai tingkat konversi 92% di bawah kondisi matahari standar, jauh melebihi metode sebelumnya yang memerlukan suhu tinggi atau listrik. 'Teknologi ini bisa mengubah cara kita mengatasi emisi gas rumah kaca, mengubah polutan menjadi sumber daya,' kata Dr. Rivera dalam rilis tersebut.

Konteks latar belakang mengungkapkan bahwa metode penangkapan karbon saat ini, seperti yang menggunakan amina, intensif energi dan mahal, hanya menangkap sekitar 90% CO2 dari sumber titik seperti pembangkit listrik. Pendekatan baru ini beroperasi pada kondisi ambient, berpotensi mengurangi biaya hingga 70% dan memungkinkan penerapan di pengaturan terpencil atau desentralisasi. Penelitian ini membangun pekerjaan sebelumnya dalam fotosintesis buatan, yang dipercepat oleh kemajuan terkini dalam nanomaterial.

Meskipun sumber kedua membahas terobosan komputasi kuantum yang terkait tetapi berbeda pada tanggal yang sama, itu tidak secara langsung berkaitan dengan peristiwa penangkapan karbon ini dan dibuang untuk fokus hanya pada inovasi yang ditentukan. Tidak ada kontradiksi yang dicatat antara sumber pada topik ini; artikel kuantum mengonfirmasi garis waktu tetapi membahas domain ilmiah yang berbeda.

Implikasi signifikan untuk mitigasi iklim. Jika diskalakan, teknologi ini bisa mengimbangi emisi industri setara dengan 10% dari total global pada 2035, menurut model awal. Namun, tantangan tetap ada dalam stabilitas jangka panjang dan produksi skala besar. Tim berencana menguji lapangan pada 2026.

Perkembangan ini menekankan upaya berkelanjutan dalam energi berkelanjutan, memberikan pandangan seimbang: potensi optimis yang diredam oleh hambatan praktis.

Static map of article location