Tesla dan Amazon memimpin upaya untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan dengan robotika untuk otomatisasi yang lebih besar. Tesla fokus pada kendaraan otonom dan robot humanoid, sementara Amazon menerapkan robot di gudangnya. Analis membandingkan kemajuan kedua perusahaan dan potensi investasinya.
Pembuat kendaraan listrik Tesla dan raksasa e-commerce Amazon sama-sama mendorong batas-batas dalam otomatisasi dengan menggabungkan AI dengan robotika. Peta jalan Tesla mencakup otomatisasi penuh untuk kendaraannya dan robot humanoid Optimus. CEO Elon Musk memprediksi jutaan Tesla akan beroperasi sepenuhnya otonom pada akhir 2026 dan bertujuan untuk produksi 1.000.000 robot Optimus per tahun pada 2030, meskipun ia memiliki riwayat melewatkan tenggat waktu.
Teknologi Full Self-Driving (FSD) Tesla telah menunjukkan peningkatan signifikan. Menurut laporan keselamatan Q2 2025 Tesla, kendaraan dengan FSD yang diawasi lebih dari enam kali lebih aman daripada yang tanpa dan sekitar tujuh kali lebih aman daripada kendaraan non-Tesla. Mobil otonom Tesla telah mengumpulkan lebih dari 4,8 miliar mil berkendara, naik dari perkiraan 1,5 miliar tahun sebelumnya. Perusahaan telah mulai meluncurkan armada robotaxi yang diawasi di Texas, dengan kurang dari 100 kendaraan saat ini. ARK Invest memperkirakan peluang pasar $10 triliun untuk otomatisasi pada 2030-an. Namun, tantangan termasuk regulasi AS yang terfragmentasi dan persaingan dari perusahaan seperti Waymo dan BYD. Tesla diperdagangkan dengan rasio harga-ke-laba maju 175 kali.
Amazon telah menerapkan lebih dari 1.000.000 robot di lebih dari 300 fasilitas sejak mengakuisisi Kiva Systems pada 2012. Penyebaran tumbuh pesat: dari sekitar 1.000 robot awalnya menjadi 15.000, 30.000, 520.000, 750.000, dan mencapai 1.000.000 pada Juni 2025, berdasarkan ARK Invest, blog Amazon, dan halaman tentang Amazon. Armada ini menghasilkan data untuk perbaikan AI, termasuk model DeepFleet, yang diharapkan mengurangi waktu perjalanan robot sebesar 10% dan meningkatkan kecepatan pengiriman seiring waktu. Amazon menghadapi tantangan internal, setelah mem-PHK 27.000 karyawan antara 2022 dan 2023. Ia diperdagangkan dengan P/E maju 28 kali.
Kedua perusahaan menargetkan pasar besar dalam kendaraan otomatis, robot, manufaktur, dan logistik, tetapi pendekatan mereka berbeda: Tesla menekankan otonomi masa depan, sementara Amazon menskalakan operasi saat ini.