Fisika

Ikuti
Three surprised physicists receiving the 2025 Nobel Prize in Physics on stage, with quantum-themed elements in the background, for a news article on their quantum tunneling discoveries.

Nobel prize in physics 2025 awarded to quantum physicists

Rabu, 08 Oktober 2025 Gambar dihasilkan oleh AI

John Clarke, Michel H. Devoret, and John M. Martinis receive the 2025 Nobel Prize in Physics for experiments demonstrating quantum tunneling in macroscopic circuits. Their mid-1980s work laid the foundation for superconducting quantum computers. The laureates expressed great surprise at the award.

Lubang hitam mungkin menjelaskan misteri sinar kosmik selama 60 tahun

Para ilmuwan di Universitas Norwegia untuk Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mengusulkan bahwa angin dari lubang hitam supermasif dapat mempercepat sinar kosmik energi ultra-tinggi, menyelesaikan teka-teki yang berasal dari tahun 1962. Partikel-partikel ini, sebagian besar inti atom, mencapai energi hingga 10^20 elektron volt. Hipotesis ini menunjukkan bahwa angin-angin ini, yang bergerak pada setengah kecepatan cahaya, melemparkan partikel melintasi kosmos.

Penghargaan Nobel Fisika 2025 diberikan untuk terowongan kuantum makroskopik

Penghargaan Nobel Fisika 2025 telah diberikan kepada John Clarke, Michel H. Devoret, dan John M. Martinis atas penemuan mereka tentang terowongan kuantum makroskopik dan kuantisasi energi dalam rangkaian listrik. Pekerjaan mereka, yang dilakukan pada 1980-an di University of California, Berkeley, menunjukkan efek kuantum pada skala makro menggunakan sambungan Josephson. Para penerima akan berbagi $1,1 juta, dengan upacara dijadwalkan pada 10 Desember 2025 di Stockholm.

Pembalikan Baru pada Efek Fisika 140 Tahun

Senin, 15 September 2025 Dilaporkan oleh AI

Peneliti telah menemukan efek magneto-optik raksasa, yang memikirkan ulang prinsip fisika 140 tahun. Ini dapat mengarah pada inovasi dalam perangkat optik. Temuan ini dipublikasikan dalam sebuah studi terbaru.

Peneliti mengembangkan metode baru untuk mendeteksi gelombang gravitasi

Para ilmuwan mengumumkan terobosan dalam deteksi gelombang gravitasi menggunakan sensor kuantum canggih. Teknik baru ini menjanjikan peningkatan sensitivitas dan mengungkap lebih banyak peristiwa kosmik. Perkembangan ini berasal dari penelitian kolaboratif di institusi fisika terkemuka.

Peneliti mengumumkan terobosan dalam deteksi materi gelap kuantum

Para ilmuwan telah mengembangkan sensor kuantum baru yang dapat meningkatkan pencarian partikel materi gelap yang sulit ditangkap. Inovasi ini, yang dirinci dalam studi terbaru, menjanjikan peningkatan sensitivitas dalam mendeteksi partikel masif interaksi lemah, atau WIMPs. Kemajuan ini dibangun atas dekade penelitian fisika partikel.

Ilmuwan mengungkap mekanisme energi tersembunyi di lubang hitam M87

Astrophysicist di Universitas Goethe Frankfurt telah mensimulasikan bagaimana lubang hitam supermasif M87* memberi daya pada jet partikel masifnya menggunakan kode numerik baru. Temuan mereka mengungkap bahwa rekoneksi magnetik, bersama dengan mekanisme Blandford-Znajek tradisional, mengekstrak energi rotasi dari lubang hitam. Penemuan ini menjelaskan jet-jet besar yang memengaruhi evolusi galaksi.

Ilmuwan Menciptakan Kristal Waktu yang Terlihat

Senin, 15 September 2025 Dilaporkan oleh AI

Sebuah tim fisikawan telah menciptakan kristal waktu yang terlihat, sebuah kondisi materi baru yang berulang dalam waktu daripada ruang. Terobosan ini memungkinkan pengamatan dengan peralatan laboratorium standar. Penemuan ini didetailkan dalam makalah yang dirilis hari ini.

Metode baru dikembangkan untuk mendeteksi partikel materi gelap

Para ilmuwan telah memperkenalkan teknik baru untuk mengidentifikasi materi gelap menggunakan analisis AI canggih pada data partikel. Terobosan ini, yang dirinci dalam studi terbaru, dapat meningkatkan pemahaman kita tentang komponen tak terlihat alam semesta. Dipimpin oleh peneliti di universitas besar, metode ini menjanjikan deteksi yang lebih akurat dalam eksperimen mendatang.

Ilmuwan mengembangkan sensor kuantum untuk mendeteksi materi gelap

Peneliti di Universitas Cambridge telah mengungkap sensor kuantum baru yang dirancang untuk mendeteksi partikel materi gelap. Terobosan ini, yang diumumkan pada 2 Oktober 2025, dapat memberikan wawasan baru tentang massa tak terlihat alam semesta. Teknologi tersebut dirinci dalam studi yang diterbitkan di jurnal Nature.

Loading