Saat perusahaan kripto seperti Blockchain.com dan Evernorth Holdings mengumumkan pencatatan publik, kepatuhan anti-pencucian uang (AML) semakin mendesak. Regulator Prancis meluncurkan tinjauan terhadap Binance, yang berpotensi memengaruhi lisensi UE-nya, sementara perusahaan AS berintegrasi dengan kerangka federal. Inovasi di AI, analitik blockchain, dan identitas digital sedang membentuk ulang metode kepatuhan tradisional.
Sektor kripto sedang mengalami transformasi kepatuhan saat perusahaan mencari legitimasi melalui pasar publik. Pada 20 Oktober 2025, penyedia exchange dan dompet Blockchain.com, bersama dengan perusahaan aset digital baru Evernorth Holdings, mengumumkan rencana untuk go public di AS, menyoroti kebutuhan kerangka AML dan kejahatan keuangan (FinCrime) yang kuat.
Di Eropa, regulator Prancis memulai tinjauan terhadap Binance, exchange kripto terbesar di dunia, pada 17 Oktober 2025. Tindakan ini bisa membahayakan layanan tertentu di bawah rezim lisensi MiCA UE, menekankan pengawasan regulasi terhadap operasi kripto.
Entitas kripto berbasis AS sedang menyelaraskan dengan Kantor Pengendalian Aset Asing (OFAC) dan Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan (FinCEN) untuk memastikan kepatuhan dengan AML, kenali pelanggan Anda (KYC), dan protokol sanksi. Pemangku kepentingan industri, termasuk Coinbase, merespons permintaan komentar (RFC) dari Perbendaharaan AS tentang risiko kripto untuk institusi yang diatur di bawah Undang-Undang GENIUS yang diusulkan. Mereka menganjurkan arsitektur AML yang memanfaatkan analitik blockchain, kecerdasan buatan (AI), antarmuka pemrograman aplikasi (APIs), dan solusi identitas terdesentralisasi.
Coinbase, misalnya, mengusulkan identifikasi terdesentralisasi (DIDs) dan bukti pengetahuan nol (ZKPs) untuk menyederhanakan proses KYC, mengurangi pemeriksaan berulang dan risiko privasi sambil mempertahankan kepatuhan. Pendekatan ini memungkinkan deteksi pola mencurigakan secara real-time di seluruh rantai, dompet, dan exchange, beralih ke model 'kecerdasan jaringan'.
AI sangat penting, dengan pembelajaran mesin memetakan pola perilaku dan memprediksi risiko. Laporan PYMNTS Intelligence menemukan bahwa 85% pemimpin produk yang disurvei mengharapkan AI untuk meningkatkan kepatuhan regulasi. APIs memfasilitasi kecerdasan bersama di antara exchange, kustodian, dan regulator, mendorong pendekatan lintas ekosistem.
Gugus Tugas Aksi Keuangan (FATF) melaporkan bahwa sebagian besar aktivitas ilegal on-chain sekarang melibatkan stablecoin, memperkuat dorongan untuk alat kepatuhan yang saling terkait dan melindungi privasi seperti yang di bawah Aturan Perjalanan FATF. Perkembangan ini menandakan masa depan sistem penegakan diri di keuangan terdesentralisasi.