Para ahli memprediksi penurunan tajam dalam penjualan kendaraan listrik untuk Rivian, Tesla, dan Lucid Group mulai akhir 2025, didorong oleh berakhirnya kredit pajak AS. Ini bisa membuat permintaan 'mengerikan' tahun depan, menurut penelitian yang dikutip di The New York Times. Meskipun tantangan jangka pendek mengintai, adopsi EV jangka panjang tetap menjanjikan.
Pembuat kendaraan listrik Rivian (RIVN 1.20%), Lucid Group (LCID -4.29%), dan Tesla (TSLA 2.58%) menghadapi ancaman ganda pada 2026: hilangnya kredit regulasi otomotif, yang sebelumnya menghasilkan miliaran keuntungan tetapi sekarang tidak bernilai karena perubahan regulasi, dan penurunan penjualan yang mengintai.
Penelitian yang diterbitkan di The New York Times meramalkan bahwa penjualan EV akan 'mengerikan' pada 2026, dengan penurunan yang diharapkan pada tiga bulan terakhir 2025 dan kinerja lambat yang berlanjut setelahnya. Pemicu utama adalah penghapusan pemerintah AS terhadap kredit pajak untuk pembelian EV pada akhir September 2025. Kredit ini telah mengurangi biaya kendaraan hingga $7.500—misalnya, mengubah EV $55.000 menjadi pembelian efektif $47.500. Polling terbaru menunjukkan hampir 70% konsumen Amerika lebih suka mobil di bawah $50.000.
Pemotongan subsidi serupa menyebabkan jurang permintaan di tempat lain: di Jerman pada 2023 dan Kanada pada 2025. Sebagian besar penurunan mendatang berasal dari 'buku pesanan yang tidak rata,' karena pembeli bergegas membeli sebelum tenggat waktu September, berpotensi menggelembungkan angka kuartal ini sambil menekan yang berikutnya. Investor harus melihat peningkatan permintaan jangka pendek dengan skeptis.
Di antara perusahaan-perusahaan tersebut, Tesla mungkin yang terbaik, dengan akses modal yang andal untuk mengejar robotaxi dan model $30.000, menarik bahkan tanpa insentif. Rivian berencana meluncurkan R2 $45.000 awal tahun depan, diikuti oleh model R3 dan R3X yang lebih murah, tetap di bawah ambang $50.000. Namun, Lucid menghadapi jalan terberat, dengan model terjangkau yang ditargetkan untuk Desember 2026 paling cepat, tertunda oleh kendala keuangan dan investasi lain seperti robotaxi.
Meskipun kuartal yang bergelombang di depan, adopsi EV masih diproyeksikan tumbuh jangka panjang, menunjukkan peluang untuk realokasi investor strategis daripada penolakan total.