Sanksi FIFA

Ikuti
Tunku Ismail Sultan Ibrahim expressing doubt at a press conference about FIFA sanctions on Malaysian football players and association.

Tunku Ismail meragukan FIFA akan membatalkan sanksi terhadap pemain Malaysia

Dilaporkan oleh AI Gambar dihasilkan oleh AI

Tunku Ismail Sultan Ibrahim menyatakan skeptisisme bahwa FIFA akan membatalkan sanksi terhadap asosiasi sepak bola Malaysia dan tujuh pemain naturalisasi karena pelanggaran kelayakan. Saat berbicara dalam konferensi pers pada 25 Oktober 2025 di Petaling Jaya, ia menekankan tanggung jawab bersama di FAM dan mempertanyakan asal-usul keluhan tersebut. Sanksi tersebut mencakup skorsing satu tahun untuk pemain dan denda sekitar RM1,8 juta untuk FAM.

FIFA tunda putusan terkait tujuh pemain naturalisasi Malaysia yang ditangguhkan

Dilaporkan oleh AI

Komite Banding FIFA telah menunda putusannya mengenai penangguhan tujuh pemain naturalisasi untuk tim nasional Malaysia, yang awalnya diharapkan pada 30 atau 31 Oktober. Penundaan ini disebabkan oleh permintaan klarifikasi lebih lanjut mengenai dokumen kelayakan di tengah laporan bocor yang mempertanyakan asal-usul salah satu pemain. Pejabat Malaysia telah mengutuk kebocoran tersebut sebagai tidak terverifikasi dan merugikan proses banding yang sedang berlangsung.

Malaysia menangguhkan pejabat sepak bola di tengah penyelidikan FIFA soal kecurangan

Dilaporkan oleh AI

Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah menangguhkan sekretaris jenderalnya menunggu penyelidikan atas klaim FIFA tentang kecurangan dengan memainkan pemain yang tidak memenuhi syarat. FIFA bulan lalu menangguhkan tujuh pemain yang lahir di luar negeri dan mengenakan denda US$438.000 kepada FAM karena mengajukan dokumen palsu dalam kualifikasi Piala Asia 2027. Komisi Anti-Korupsi Malaysia menyatakan akan membuka kembali penyelidikan jika muncul ketidakwajaran dari banding yang sedang berlangsung.

Situs web ini menggunakan cookie

Kami menggunakan cookie untuk analisis guna meningkatkan situs kami. Baca kebijakan privasi kami kebijakan privasi untuk informasi lebih lanjut.
Tolak