Kembali ke artikel

Sepeda listrik bisa mengurangi emisi karbon perkotaan dan kemacetan

Kamis, 02 Oktober 2025
Dilaporkan oleh AI

Sepeda listrik, atau e-bike, memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi karbon, meredakan kemacetan lalu lintas, dan menurunkan biaya transportasi di kota-kota. Namun, potensi penuhnya bergantung pada investasi serius dalam infrastruktur dan dukungan kebijakan dari perencana kota. Analisis terbaru menyoroti bagaimana e-bike bisa mengubah mobilitas berkelanjutan jika kota-kota memprioritaskannya.

E-bike menggabungkan tenaga pedal dengan bantuan listrik, membuatnya dapat diakses untuk perjalanan yang lebih panjang dan medan yang bervariasi dibandingkan sepeda tradisional. Menurut artikel Grist, adopsi luas bisa memangkas emisi karbon terkait transportasi perkotaan dengan menggantikan perjalanan mobil pendek. Misalnya, jika hanya 10% komuter mobil beralih ke e-bike, kota-kota bisa melihat penurunan signifikan dalam output CO2, dengan perkiraan penurunan hingga 20% dalam beberapa skenario berdasarkan model Eropa.

Artikel tersebut menunjukkan data penjualan yang menunjukkan popularitas e-bike melonjak, dengan penjualan di AS meningkat lebih dari 200% antara 2019 dan 2022. Pertumbuhan ini mencerminkan minat konsumen terhadap alternatif yang terjangkau dan ramah lingkungan untuk mobil, yang biayanya jauh lebih tinggi untuk bahan bakar, pemeliharaan, dan parkir. Sebaliknya, e-bike menawarkan biaya perjalanan di bawah $0.10 per mil, versus $0.60 untuk mengemudi.

Kemacetan lalu lintas akan sangat diuntungkan, karena sepeda hanya menempati sebagian kecil ruang jalan dibandingkan kendaraan. Di area perkotaan padat, e-bike bisa mengurangi kemacetan jalan selama jam puncak, meningkatkan kualitas udara dan mengurangi waktu perjalanan. Artikel tersebut mengutip Amsterdam sebagai kisah sukses, di mana infrastruktur sepeda mendukung lebih dari 60% perjalanan dengan sepeda, termasuk e-bike, yang mengarah pada emisi lebih rendah dan jalan yang lebih sedikit macet.

Namun, tantangan tetap ada. Tanpa jalur sepeda khusus, parkir aman, dan integrasi dengan transportasi umum, penggunaan e-bike tetap terbatas. Analisis tersebut mengutip pakar mobilitas perkotaan Elliot Martin: "E-bike adalah pengubah permainan, tapi kota-kota harus membangun ekosistem di sekitarnya—jalur, stasiun pengisian, dan program akses yang adil." Pencurian dan keterbatasan baterai juga disebutkan sebagai hambatan, terutama di AS, di mana infrastruktur tertinggal dari Eropa.

Implikasi bagi pembuat kebijakan jelas: berinvestasi dalam kebijakan ramah e-bike bisa menghasilkan penghematan ekonomi, dengan manfaat tahunan potensial dalam miliaran dari biaya perawatan kesehatan yang dikurangi terkait polusi dan kurangnya aktivitas. Portland, Oregon, merupakan contoh kemajuan dengan program rebate e-bike dan jaringan yang berkembang, menunjukkan bagaimana upaya terarah bisa meningkatkan tingkat adopsi sebesar 30% di komunitas peserta.

Secara keseluruhan, artikel tersebut mendesak kota-kota untuk memperlakukan e-bike sebagai strategi inti untuk tujuan iklim, menekankan bahwa langkah-langkah pendukung bisa mempercepat pergeseran ke transportasi yang lebih hijau.

Static map of article location