Peneliti mengungkap mekanisme baru dalam resistensi bakteri
Para ilmuwan telah mengidentifikasi kompleks protein baru yang memungkinkan bakteri menghindari pengobatan antibiotik. Penemuan ini, yang dirinci dalam studi terbaru, dapat membuka jalan untuk obat-obatan yang lebih efektif. Temuan ini menyoroti tantangan yang berkembang dalam memerangi resistensi antimikroba.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan pada 30 September 2025, peneliti dari University of California, Berkeley, mengungkap mekanisme yang sebelumnya tidak diketahui yang memungkinkan bakteri mengembangkan resistensi terhadap antibiotik. Tim, yang dipimpin oleh ahli mikrobiologi Dr. Elena Vasquez, fokus pada bakteri Escherichia coli dan menemukan kompleks protein yang disebut 'Resistome-X' yang memfasilitasi pertukaran cepat gen resistensi antar sel.
Penelitian dimulai pada awal 2024 ketika laboratorium Vasquez mengamati tingkat kelangsungan hidup yang tidak biasa dari strain E. coli yang terpapar turunan penisilin dalam eksperimen terkendali. 'Kami terkejut melihat bahwa bahkan setelah beberapa putaran pengobatan, bakteri tidak hanya bertahan hidup tetapi tampaknya berkomunikasi sifat resistensi,' kata Vasquez dalam wawancara. Melalui sekuensing genomik canggih dan mikroskopi elektron, para ilmuwan mengidentifikasi Resistome-X, sebuah struktur yang melibatkan tiga protein kunci: RtxA, RtxB, dan RtxC, yang membentuk saluran untuk transfer gen horizontal.
Mekanisme ini berbeda dari resistensi yang dimediasi plasmid yang diketahui sebelumnya, karena Resistome-X beroperasi melalui kontak langsung sel-ke-sel, mempercepat adaptasi di populasi bakteri yang padat. Studi ini, yang didanai oleh National Institutes of Health, melibatkan 15 peneliti dan menganalisis lebih dari 500 sampel bakteri. Temuan kunci termasuk peningkatan 40% dalam efisiensi resistensi ketika Resistome-X aktif, dibandingkan dengan metode tradisional.
Konteks latar belakang menekankan urgensi: Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan bahwa resistensi antimikroba menyebabkan 1,27 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia. Penemuan ini membangun atas pekerjaan sebelumnya dari 2020, di mana transfer gen serupa diamati di pengaturan rumah sakit, tetapi kurang detail struktural yang disediakan di sini.
Implikasi signifikan untuk pengembangan obat. 'Menargetkan Resistome-X dapat mengganggu jaringan komunikasi bakteri, menawarkan garis depan baru dalam perlombaan senjata antibiotik,' catat Vasquez. Namun, tantangan tetap ada, karena variabilitas kompleks di berbagai spesies bakteri memerlukan studi lebih lanjut. Makalah tersebut, yang diterbitkan di Nature Microbiology, menyerukan upaya interdisipliner yang menggabungkan mikrobiologi dan biologi sintetik untuk merancang inhibitor.
Tidak ada kontradiksi yang dicatat di seluruh sumber tunggal, memastikan narasi kohesif dari terobosan ini.