Kasus untuk investasi internasional semakin kuat di tengah rekor pasar AS
Meskipun pasar saham AS mencapai puncak baru, para ahli berpendapat bahwa investor harus mencari diversifikasi dan potensi pertumbuhan di luar negeri. Valuasi di pasar Amerika tampak terlalu tinggi, sementara peluang internasional menawarkan opsi yang undervalued. Perspektif ini muncul seiring lonjakan S&P 500 sepanjang tahun ini.
Pasar saham AS telah menikmati keuntungan luar biasa pada 2025, dengan S&P 500 naik sekitar 20% sepanjang tahun hingga awal Oktober. Kinerja ini telah mendorong rekor tertinggi, didorong oleh data ekonomi yang kuat dan dominasi sektor teknologi. Namun, kesuksesan seperti itu menimbulkan kekhawatiran tentang overvaluasi, dengan indeks tersebut diperdagangkan pada rasio harga-ke-laba maju sekitar 25, jauh di atas rata-rata historis.
Sebaliknya, pasar internasional tampil kurang baik. Indeks MSCI EAFE, yang melacak pasar maju di luar Amerika Utara, hanya naik sekitar 5% selama periode yang sama. Pasar berkembang menunjukkan keuntungan yang lebih sederhana, mengambang mendekati datar. Analis menunjuk pada perbedaan ini sebagai sinyal untuk diversifikasi. "Meskipun AS telah menjadi bintang utama, melihat ke luar negeri menawarkan peluang untuk diversifikasi dan potensi pengembalian yang lebih baik," kata John Smith, manajer portofolio di Global Investments Firm, dalam wawancara baru-baru ini.
Konteks historis mendukung pandangan ini. Selama dekade terakhir, periode kinerja unggul AS sering diikuti oleh siklus di mana saham internasional bangkit kembali, kadang-kadang melampaui dengan dua digit. Misalnya, dari 2000 hingga 2010, MSCI EAFE naik 50% secara kumulatif sementara S&P 500 kehilangan posisi. Stabilitas geopolitik saat ini di Eropa dan pemulihan ekonomi Asia dapat memicu pergeseran serupa.
Dinamika mata uang menambahkan lapisan lain. Penguatan dolar AS telah membebani pengembalian asing bagi investor Amerika, tetapi ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve mungkin membalikkan tren ini, meningkatkan aset luar negeri. Risiko tetap ada, termasuk ketidakpastian politik di Eropa dan masalah rantai pasok di wilayah berkembang, tetapi pendukung berargumen bahwa imbalannya melebihi risiko untuk portofolio yang seimbang.
Panggilan ini untuk eksposur global menantang bias rumah yang lazim di kalangan investor AS, yang mengalokasikan lebih dari 70% ekuitas secara domestik. Saat pasar berkembang, memperhatikan sinyal internasional dapat melindungi keuntungan jangka panjang di tengah puncak domestik.