General Motors mengumumkan rencana untuk mengintegrasikan AI canggih dan sistem mengemudi otomatis Level 3 tanpa tangan maupun mata ke dalam kendaraannya, dimulai dengan Cadillac Escalade IQ pada 2028. Sistem ini akan memungkinkan pengemudi melepaskan diri dari mengemudi di jalan tol hingga 80 mph di lingkungan terkendali. CEO Mary Barra menekankan pendekatan keselamatan utama selama acara pratinjau di Kota New York.
Pada acara pratinjau di Kota New York pada 22 Oktober 2025, General Motors memamerkan kemajuan mendatang dalam teknologi kendaraan. Sorotan utamanya adalah pengenalan sistem mengemudi otomatis bersyarat Level 3 untuk Cadillac Escalade IQ, yang dijadwalkan diluncurkan pada 2028. Digambarkan sebagai "tanpa tangan, tanpa mata", sistem ini menggunakan pemetaan digital canggih, lidar, sensor lain, dan pembelajaran mesin untuk menangani tugas mengemudi di jalan tol hingga 80 mph (129 km/jam) di lingkungan terkendali. Seiring waktu, area operasionalnya akan berkembang untuk mencakup lebih banyak jalan, berpotensi mengurangi kebutuhan intervensi pengemudi dalam banyak skenario.
"Kami mengambil pendekatan keselamatan utama," kata CEO Mary Barra kepada jurnalis. "Anda akan melihat kami meluncurkan jauh lebih cepat daripada yang kami lakukan dengan Super Cruise." Awalnya terbatas pada Escalade IQ, GM berencana memperluas sistem ini ke seluruh jajaran produknya. Ini bertujuan untuk beroperasi di 50 negara bagian dan berbagai kondisi cuaca, melampaui penawaran Level 3 saat ini dari Mercedes-Benz dalam kemampuan kecepatan. Perusahaan mengambil pelajaran dari program kendaraan otonom Cruise yang kini ditutup dan memperkenalkan modul komputasi pendingin cair baru untuk mendukung kebutuhan ini.
Selain bantuan mengemudi, GM mengintegrasikan AI untuk interaksi kendaraan yang ditingkatkan. Awalnya akan menggunakan Google Gemini untuk pemrosesan bahasa alami, dengan rencana untuk menerapkan model bahasa besar (LLM) sendiri yang disesuaikan untuk mobil. LLM onboard ini, yang terbatas parameternya, akan berfungsi tanpa ketergantungan cloud, memungkinkan operasi di area data rendah dan menjaga informasi pribadi secara lokal.
Dave Richardson, wakil presiden senior perangkat lunak GM, menyoroti aplikasi AI praktis, seperti secara otomatis mengatur navigasi untuk rapat atau mengantre media untuk perjalanan jalan. "Ada banyak hype seputar AI saat ini," kata Richardson. "Tapi ada juga penggunaan praktis. Saya telah mencoba memfokuskan perusahaan pada kasus penggunaan praktis."
Mengenai privasi data, GM memerlukan persetujuan pemilik untuk berbagi dan menyatakan tidak tertarik menjual data ke pihak ketiga. "Privasi dan keamanan data adalah prioritas nomor satu bagi kami," tegas Richardson, mencatat perekrutan internal untuk menegakkan kerangka perlindungan. Data yang dikumpulkan akan terutama meningkatkan produk seperti Super Cruise dan fitur AI.