Ilmuwan mendeteksi 85 danau subglasial baru di bawah Antartika
Peneliti telah mengidentifikasi 85 danau yang sebelumnya tidak dikenal yang tersembunyi di bawah lapisan es luas Antartika, meningkatkan total yang diketahui menjadi lebih dari 400. Penemuan ini, yang dibuat menggunakan data satelit dan radar canggih, menyoroti hidrologi subglasial yang kompleks di benua tersebut. Temuan ini dapat memberikan wawasan tentang stabilitas lapisan es dan kenaikan permukaan laut global.
Sebuah tim ilmuwan mengumumkan deteksi 85 danau subglasial baru di bawah lapisan es Antartika, sebuah penemuan yang memperluas pemahaman kita tentang dunia berair yang tersembunyi di bawah permukaan beku benua tersebut. Penelitian ini, yang dirinci dalam studi terbaru, memanfaatkan data dari misi Operation IceBridge NASA, yang menggabungkan citra satelit dengan survei radar udara yang dilakukan antara 2009 dan 2018. Alat-alat ini memungkinkan peneliti untuk memetakan perubahan halus dalam elevasi permukaan es, mengungkapkan depresi yang menunjukkan badan air di bawahnya.
Danau-danau yang baru diidentifikasi terutama terletak di Antartika Barat, sebuah wilayah yang sangat rentan terhadap peningkatan suhu. Mereka bervariasi dalam ukuran, dari kolam kecil yang membentang beberapa kilometer persegi hingga waduk yang lebih besar yang mencakup hingga 100 kilometer persegi. "Danau-danau ini adalah fitur dinamis yang berinteraksi dengan es di atasnya, berpotensi memengaruhi alirannya dan pola pencairannya," kata Dr. Anna Ross, seorang glasiolog di British Antarctic Survey dan penulis utama studi tersebut. Jumlah total danau subglasial yang didokumentasikan sekarang melebihi 400, melonjak signifikan dari perkiraan sebelumnya sekitar 379.
Danau subglasial telah menjadi fokus penelitian Antartika sejak 1970-an, ketika yang pertama, Danau Vostok, terdeteksi di bawah 4 kilometer es. Tidak seperti danau permukaan, yang ini terisolasi dari atmosfer dan mungkin menampung kehidupan mikroba unik yang beradaptasi dengan kondisi ekstrem. Temuan baru ini membangun pekerjaan sebelumnya dengan mengintegrasikan dataset multi-tahun untuk mengonfirmasi keberadaan dan stabilitas danau-danau tersebut.
Penemuan ini menekankan pentingnya pemantauan berkelanjutan di Antartika, di mana air subglasial dapat melumasi pergerakan es, mempercepat alirannya menuju samudra. Para ilmuwan mencatat bahwa meskipun danau-danau itu sendiri tidak berkontribusi langsung pada kenaikan permukaan laut, interaksinya dengan lapisan es dapat memperkuat efek perubahan iklim. Studi ini diterbitkan di jurnal Geophysical Research Letters pada awal 2023, menekankan kebutuhan eksplorasi berkelanjutan untuk menilai implikasi lingkungan.