Ilmuwan menentukan getaran di bawah Gunung Berapi Oldoinyo Lengai Tanzania

Peneliti telah melacak sinyal getaran di dalam gunung berapi Oldoinyo Lengai Tanzania, menentukan lokasinya dalam tiga dimensi untuk pertama kalinya. Studi ini mengungkap getaran yang saling terkait pada kedalaman yang bervariasi, memberikan wawasan tentang pergerakan magma dan gas. Magma yang cair dan dingin dari gunung berapi karbonatit unik ini menghasilkan hasil tak terduga yang dapat meningkatkan ramalan letusan.

Profesor Dr. Miriam Christina Reiss, seorang seismolog gunung berapi di Universitas Johannes Gutenberg Mainz, dan timnya memantau Oldoinyo Lengai selama 18 bulan menggunakan seismometer di sekitar gunung berapi. Mereka menganalisis segmen data sembilan minggu, mengidentifikasi sinyal getaran beragam yang berasal dari kedalaman berbeda.

"Kami tidak hanya mampu mendeteksi getaran, tetapi juga menentukan posisinya yang tepat dalam tiga dimensi—lokasinya dan kedalamannya di bawah permukaan," kata Reiss. "Yang sangat mencolok adalah keragaman sinyal getaran berbeda yang kami deteksi."

Getaran termasuk satu jenis pada kedalaman sekitar lima kilometer dan yang lain di dekat dasar gunung berapi, terjadi dengan penundaan waktu dan tampak saling terkait. Getaran muncul ketika magma naik, memecah batuan atau mendorong melalui saluran, atau ketika gelembung gas lolos di bawah tekanan.

Oldoinyo Lengai menonjol sebagai gunung berapi karbonatit aktif satu-satunya di dunia, dengan lava yang tidak biasa cair dan dingin sekitar 550 derajat Celsius, dibandingkan dengan 650 hingga 1.200 derajat yang khas untuk sebagian besar magma. "Hasilnya sangat mengejutkan karena magma begitu cair. Kami mengharapkan sedikit atau tidak ada getaran karena interaksi dengan batuan sekitarnya kemungkinan lebih lemah," catat Reiss.

Temuan ini, yang diterbitkan di Communications Earth & Environment, menawarkan petunjuk tentang dinamika internal vulkanik. "Getaran terjadi setiap kali magma bergerak—termasuk sebelum letusan," jelas Reiss. "Tetapi sinyal getaran mana yang merupakan pendahulu sejati letusan, dan mana yang hanya 'bergelembung' latar belakang? Hasil kami meletakkan dasar untuk meningkatkan ramalan letusan di masa depan."

Situs web ini menggunakan cookie

Kami menggunakan cookie untuk analisis guna meningkatkan situs kami. Baca kebijakan privasi kami kebijakan privasi untuk informasi lebih lanjut.
Tolak