Kembali ke artikel

Senator Hawley mengkritik persetujuan FDA untuk obat aborsi baru

Jumat, 03 Oktober 2025
Dilaporkan oleh AI

Senator Republik Josh Hawley dari Missouri dengan keras mengkritik Administrasi Makanan dan Obat-obatan karena menyetujui obat aborsi baru, menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan wanita dan kepercayaan terhadap lembaga tersebut. Dalam surat kepada Komisaris FDA Robert Califf, Hawley menuduh lembaga itu memprioritaskan politik daripada ilmu pengetahuan. Langkah ini menyoroti perdebatan berkelanjutan tentang akses aborsi dan pengawasan regulasi.

Senator Josh Hawley, seorang Republik dari Missouri, mengeluarkan teguran keras terhadap persetujuan terbaru Administrasi Makanan dan Obat-obatan untuk obat aborsi baru, menekankan risiko potensial bagi kesehatan wanita dan mengikis kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut.

Dalam surat yang ditujukan kepada Komisaris FDA Robert Califf, Hawley menyatakan kekhawatiran mendalam tentang proses persetujuan. Ia berargumen bahwa keputusan FDA merusak standar keselamatan, khususnya untuk obat-obatan yang digunakan dalam aborsi. 'Persetujuan FDA terhadap obat aborsi baru ini menimbulkan pertanyaan serius tentang komitmen lembaga tersebut untuk melindungi kesehatan wanita,' tulis Hawley, menurut laporan dari Fox News. Ia lebih lanjut mengklaim bahwa persetujuan tersebut mencerminkan pola lembaga yang menempatkan pertimbangan politik di atas bukti ilmiah.

Kritik ini muncul di tengah diskusi nasional yang lebih luas tentang hak aborsi dan akses ke aborsi medis setelah keputusan Mahkamah Agung tahun 2022 untuk membatalkan Roe v. Wade. Hawley menunjuk pada tindakan FDA sebelumnya, seperti perluasan akses ke mifepristone, pil aborsi lainnya, sebagai bagian dari tren yang mengkhawatirkan. Ia menuntut FDA memberikan informasi rinci tentang uji klinis dan data keselamatan yang mendukung persetujuan obat baru tersebut.

Surat Hawley menyoroti isu keselamatan spesifik, termasuk efek samping potensial dan kecukupan pemantauan pasca-persetujuan. Ia mempertanyakan apakah lembaga tersebut menilai risiko jangka panjang secara memadai bagi pengguna, terutama mengingat laporan dari kelompok medis tentang komplikasi terkait obat aborsi. 'Wanita Amerika pantas mendapatkan yang lebih baik daripada FDA yang tidak bisa dipercaya,' kata Hawley, menekankan seruannya untuk transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar.

FDA belum merespons secara publik terhadap surat Hawley, tetapi lembaga tersebut menyatakan bahwa semua persetujuan menjalani tinjauan ketat untuk memastikan efektivitas dan keselamatan. Insiden ini menambah pengawasan yang dipimpin Republik terhadap lembaga kesehatan federal, terutama pada kebijakan kesehatan reproduksi. Saat perdebatan berlanjut di Kongres, sikap Hawley mencerminkan perpecahan partisan tentang regulasi aborsi di era pasca-Roe.

Static map of article location