ESA memberikan hampir 50 juta euro kepada perusahaan Italia untuk desain mini Starship
Badan Antariksa Eropa telah mengontrak perusahaan Italia untuk mengembangkan desain awal roket kecil yang dapat digunakan kembali, terinspirasi dari Starship milik SpaceX. Kesepakatan senilai hampir 50 juta euro ini bertujuan untuk memperkuat akses ruang angkasa independen Eropa. Inisiatif ini mencerminkan upaya berkelanjutan untuk menciptakan kemampuan peluncuran yang hemat biaya.
Badan Antariksa Eropa (ESA) mengumumkan kontrak signifikan pada September 2025, memberikan hampir €50 juta kepada Thales Alenia Space, perusahaan aerospace Italia, untuk desain awal versi mini roket reusable Starship milik SpaceX. Proyek ini, bagian dari strategi lebih luas ESA untuk meningkatkan kemandirian ruang angkasa Eropa, berfokus pada penciptaan peluncur kecil yang sepenuhnya dapat digunakan kembali, mampu menempatkan hingga 1.500 kilogram ke orbit Bumi rendah.
Thales Alenia Space, usaha patungan antara Thales Group dan Leonardo, akan memimpin fase desain selama 18 bulan ke depan. Konsep roket ini terinspirasi dari konstruksi stainless steel Starship dan fitur reusabilitas cepat, tetapi diskalakan turun untuk memenuhi kebutuhan Eropa akan peluncuran satelit yang sering dan terjangkau. Direktur peluncur ESA, Toni Tolker-Nielsen, menyatakan, "Kontrak ini menandai langkah penting menuju keluarga peluncur reusable Eropa, mengurangi ketergantungan pada penyedia asing dan memangkas biaya peluncuran secara dramatis."
Konteks latar belakang mengungkap dorongan Eropa untuk kedaulatan di ruang angkasa di tengah persaingan global yang meningkat. Roket habis pakai tradisional seperti Ariane 5 dan Vega telah melayani dengan baik, tetapi biaya tinggi mereka—sering melebihi €100 juta per peluncuran—membatasi aksesibilitas. Starship SpaceX, dengan potensinya untuk penerbangan suborbital dan kapasitas angkat berat, telah mengganggu industri, mendorong ESA untuk mengeksplorasi teknologi serupa. Desain mini Starship bertujuan mengatasi kesenjangan dalam misi muatan kecil, melengkapi sistem yang lebih besar seperti Ariane 6.
Nilai kontrak tepat €47,5 juta, didanai melalui Program Dukungan Teknologi Umum ESA. Ini mencakup studi kelayakan, definisi subsistem, dan rencana prototipe awal. Meskipun tidak ada jaminan pengembangan skala penuh, hasil sukses dapat mengarah pada penerbangan demonstrasi pada awal 2030-an. Pakar industri mencatat tantangan potensial, seperti mencapai reusabilitas seperti Starship dengan anggaran lebih kecil, tetapi melihatnya sebagai evolusi pragmatis.
Langkah ini selaras dengan agenda ESA 2023-2027, yang menekankan inovasi dalam propulsi dan bahan. Thales Alenia Space membawa keahlian dari proyek sebelumnya, termasuk rover ExoMars dan modul Stasiun Luar Angkasa Internasional, memastikan fondasi yang solid. Secara keseluruhan, inisiatif ini menegaskan komitmen Eropa terhadap pelayaran ruang angkasa kompetitif tanpa perubahan sensasional.