Kembali ke artikel

Lonjakan pasar saham memicu aktivitas opsi bullish rekor

Sabtu, 04 Oktober 2025
Dilaporkan oleh AI

Kenaikan berkelanjutan di pasar saham AS telah memicu lonjakan perdagangan opsi bullish, mencapai level rekor. Investor semakin bertaruh pada keuntungan berkelanjutan melalui opsi panggilan. Tren ini mencerminkan optimisme yang tumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi.

Pendakian stabil pasar saham AS sepanjang 2023 tidak hanya meningkatkan kepercayaan investor tetapi juga mendorong aktivitas tak terduga di pasar opsi. Menurut data terbaru, perdagangan opsi bullish, khususnya opsi panggilan, mencapai puncak rekor pada minggu-minggu menjelang akhir Oktober. Lonjakan ini menekankan sentimen yang lebih luas tentang antusiasme pasar meskipun kekhawatiran yang masih ada terkait suku bunga dan ketegangan geopolitik.

MarketWatch melaporkan bahwa indeks S&P 500 telah naik sekitar 15% sejak awal tahun hingga pertengahan Oktober, memicu optimisme ini. Pedagang telah membanjiri opsi panggilan—kontrak yang untung dari kenaikan harga saham—dengan volume harian yang melampaui puncak sebelumnya. Misalnya, pada 18 Oktober, volume perdagangan opsi total mencapai lebih dari 50 juta kontrak, yang tertinggi dalam sejarah, dengan panggilan membentuk porsi yang signifikan.

"Pergerakan naik yang tak kenal lelah di saham telah menciptakan lingkaran umpan balik posisi bullish," kata Michael Khouw, mitra di Reform Wealth Strategies, dalam wawancara dengan MarketWatch. Ia mencatat bahwa investor institusional, yang biasanya melindungi diri secara lebih konservatif, kini bergabung dengan pedagang ritel dalam lonjakan ini. Perubahan ini terlihat dalam rasio put/call, yang turun menjadi 0,65 minggu lalu, menunjukkan lebih banyak taruhan pada kenaikan daripada penurunan.

Konteks latar belakang mengungkapkan bahwa ledakan ini mengikuti tahun 2022 yang volatile, ketika pasar anjlok di tengah ketakutan inflasi dan kenaikan suku bunga Federal Reserve. Pemulihan dimulai pada awal 2023, didukung oleh data inflasi yang mendingin dan laba perusahaan yang tangguh. Namun, analis memperingatkan bahwa bullishness yang terkonsentrasi seperti ini dapat memperbesar risiko jika momentum pasar melemah. Strategi JPMorgan menyoroti bahwa aktivitas opsi yang tinggi sering mendahului lonjakan volatilitas, meskipun mereka mempertahankan pandangan positif untuk jangka pendek.

Implikasi bagi investor adalah dua sisi: di satu sisi, lonjakan ini menandakan dasar ekonomi yang kuat; di sisi lain, itu menimbulkan pertanyaan tentang kelebihan. Platform ritel seperti Robinhood melaporkan peningkatan 30% dalam perdagangan opsi bulan-ke-bulan, didorong oleh investor muda yang mengejar keuntungan di saham teknologi dan pertumbuhan. Saat pasar mendekati akhir tahun, perhatian akan beralih ke musim laba mendatang dan sinyal kebijakan Fed, yang bisa mempertahankan atau membongkar semangat bullish ini.

Static map of article location