Kembali ke artikel

Blue Origin merencanakan pendaratan booster New Glenn untuk penggunaan ulang bulan

Jumat, 03 Oktober 2025
Dilaporkan oleh AI

Blue Origin telah mengumumkan niat untuk mendaratkan dan menangkap booster tahap pertama roket New Glenn-nya selama peluncuran berikutnya, bertujuan untuk menggunakannya kembali untuk misi lunar di masa depan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memajukan roket yang dapat digunakan kembali di tengah persaingan antariksa AS-China yang semakin intens. Perusahaan melihat ini sebagai langkah kunci menuju eksplorasi ruang angkasa dalam yang lebih hemat biaya.

Blue Origin, yang didirikan oleh Jeff Bezos, mengungkapkan rencana pada Oktober 2025 untuk mencoba pendaratan bersejarah booster tahap pertama roket New Glenn setelah penerbangannya yang akan datang. Perusahaan berniat menggunakan lengan mekanis pada menara peluncuran di Cape Canaveral, Florida, untuk menangkap booster yang kembali, menandai kemajuan signifikan dalam teknologi peluncuran yang dapat digunakan kembali. Pendekatan ini terinspirasi dari kesuksesan Falcon 9 milik SpaceX tetapi diskalakan untuk kendaraan New Glenn yang jauh lebih besar, yang memiliki tinggi lebih dari 300 kaki dan dirancang untuk muatan berat ke orbit dan seterusnya.

Peluncuran New Glenn berikutnya ditargetkan untuk awal 2025, meskipun tanggal pastinya masih fleksibel menunggu persetujuan regulasi. Jika berhasil, booster yang ditangkap akan menjalani perbaikan dan dialihkan untuk misi yang mendukung program Artemis NASA, termasuk kemungkinan pendaratan lunar. Wakil presiden kendaraan peluncuran Blue Origin menyatakan, "Mendaratkan dan menggunakan kembali booster akan secara dramatis mengurangi biaya untuk misi lunar, memungkinkan akses yang lebih sering ke Bulan." Hal ini sejalan dengan kontrak perusahaan di bawah program Human Landing System NASA, di mana New Glenn dapat mengangkut komponen untuk kehadiran lunar yang berkelanjutan.

Dalam konteks yang lebih luas dari perlombaan antariksa lunar, AS tertinggal di belakang China, yang telah mencapai beberapa pendaratan lunar tak berawak sejak 2013, termasuk misi pengembalian sampel Chang'e-6 pada 2024. Pendaratan Bulan berawak terakhir AS adalah Apollo 17 pada 1972. Para ahli mencatat bahwa strategi Amerika untuk mengejar ketinggalan sangat bergantung pada perusahaan swasta seperti Blue Origin dan SpaceX. Seorang analis kebijakan antariksa mengomentari, "Dengan mempercepat teknologi yang dapat digunakan kembali, AS dapat memanfaatkan inovasi komersial untuk merebut kembali kepemimpinan dalam eksplorasi lunar tanpa hanya bergantung pada anggaran pemerintah."

Tidak ada kontradiksi besar yang muncul antara laporan, meskipun jadwal peluncuran telah bervariasi sedikit dalam pembaruan sebelumnya, dengan penundaan yang dikaitkan dengan masalah rantai pasok. Blue Origin menekankan bahwa penggunaan ulang yang berhasil dapat memangkas biaya peluncuran hingga 70%, membuat misi bulan lebih layak. Perkembangan ini menekankan peran yang semakin besar dari penerbangan antariksa komersial dalam ambisi antariksa nasional.

Static map of article location