Kembali ke artikel

Misi DART NASA mengungkapkan gerakan tak terduga asteroid yang berguling

Jumat, 03 Oktober 2025
Dilaporkan oleh AI

Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART) NASA berhasil mengubah orbit asteroid Dimorphos lebih dari yang diharapkan, tetapi para ilmuwan bingung dengan penemuan bahwa benturan menyebabkan bulan kecil itu mulai berguling. Misi tersebut, yang melibatkan tabrakan pesawat ruang angkasa ke Dimorphos pada September 2022, bertujuan untuk menguji teknik pertahanan planet. Pengamatan dari teleskop berbasis darat mengonfirmasi perubahan rotasi yang mengejutkan.

Dalam eksperimen groundbreaking untuk pertahanan planet, pesawat ruang angkasa DART NASA menabrak bulan asteroid Dimorphos pada 26 September 2022, dengan kecepatan sekitar 6 kilometer per detik. Target tersebut merupakan bagian dari sistem asteroid biner dengan Didymos yang lebih besar, berdiameter sekitar 160 meter dan mengorbit tubuh induknya setiap 11 jam 55 menit sebelum benturan.

Hasil awal, yang diumumkan pada 2023, menunjukkan bahwa benturan mempersingkat periode orbit Dimorphos sebesar 32 menit 12 detik, jauh melebihi perubahan 7 menit yang diprediksi. Ini menunjukkan efektivitas penabrak kinetik dalam mengalihkan objek dekat Bumi. Namun, analisis baru dari Teleskop Luar Angkasa James Webb dan observatorium lain mengungkapkan hasil yang tidak terduga: Dimorphos sekarang berguling secara kacau daripada berotasi dengan mulus.

"Gerakan berguling itu benar-benar tidak terduga," kata Andy Rivkin, ilmuwan planet di Johns Hopkins Applied Physics Laboratory dan pemimpin investigasi DART. "Kami punya model untuk perubahan orbit, tapi bukan untuk gangguan rotasi seperti ini." Gerakan berguling mempersulit strategi pengalihan masa depan, karena memengaruhi bagaimana momentum ditransfer selama benturan.

Konteks latar belakang menekankan pentingnya misi ini. Dengan lebih dari 30.000 asteroid dekat Bumi yang diketahui, NASA bertujuan mengembangkan metode untuk mencegah tabrakan potensial dengan Bumi. DART adalah uji coba skala penuh pertama dari teknik tersebut, diluncurkan pada November 2021 dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg. Misi Hera dari Badan Antariksa Eropa, yang dijadwalkan tiba di sistem pada 2026, akan memberikan inspeksi lebih dekat untuk mempelajari pelemparan batu di lokasi benturan dan bentuk bulan yang berubah.

Para ilmuwan mencatat bahwa meskipun pergeseran orbit berhasil, gerakan berguling menimbulkan pertanyaan tentang peran pluma ejekta dalam memperkuat efek tersebut. "Hasil tak terduga ini tidak membatalkan uji coba; itu meningkatkan pemahaman kita," tambah Rivkin. Penemuan ini menyoroti kompleksitas dinamika asteroid, yang menginformasikan model yang disempurnakan untuk pertahanan terhadap ancaman kosmik.

Tidak ada risiko langsung bagi Bumi dari peristiwa ini, karena Didymos dan Dimorphos tidak akan mendekat hingga 2123. Temuan tersebut, yang diterbitkan di jurnal seperti Nature Astronomy, menekankan kebutuhan akan pengamatan dan simulasi berkelanjutan untuk memprediksi perilaku asteroid dengan akurat.

Static map of article location