Kebijakan Luar Negeri AS
Trump menunjuk pengusaha Detroit sebagai utusan khusus ke Irak
Presiden Donald Trump telah menunjuk pengusaha dari wilayah Detroit, Mark Savaya, sebagai utusan khusus ke Irak. Savaya, yang membantu meningkatkan partisipasi pemilih Muslim Amerika di Michigan untuk kampanye Trump, membawa koneksi regional ke peran tersebut. Pengumuman ini menyoroti upaya administrasi untuk menjangkau komunitas Timur Tengah di negara bagian yang swing.
Vance menegaskan tidak ada pasukan AS di Gaza selama pembicaraan gencatan senjata
Wakil Presiden JD Vance meyakinkan pada 21 Oktober 2025 bahwa tidak ada pasukan Amerika yang akan dikerahkan ke Gaza, di tengah laporan Hamas melanggar gencatan senjata yang difasilitasi oleh Presiden Donald Trump. Berbicara di Israel selatan, Vance menyatakan optimisme tentang kesepakatan tersebut sambil memperingatkan konsekuensi atas ketidakpatuhan. Trump menggemakan sentimen tersebut, mengancam akhir cepat bagi Hamas jika terus melanggar.
Trump hentikan bantuan AS ke Kolombia atas produksi narkoba
Presiden Donald Trump mengumumkan pada 19 Oktober 2025 bahwa Amerika Serikat akan menghentikan semua bantuan keuangan dan subsidi ke Kolombia, menuduh Presiden Gustavo Petro mendorong produksi narkoba. Trump menyebut Petro sebagai 'pemimpin narkoba ilegal' dan mengancam intervensi AS jika Kolombia tidak bertindak. Langkah ini datang di tengah upaya AS yang ditingkatkan melawan perdagangan narkotika.
Departemen Luar Negeri cabut visa karena komentar yang merayakan pembunuhan Charlie Kirk
Departemen Luar Negeri AS telah mencabut visa enam warga negara asing karena memposting komentar ofensif secara online yang merayakan pembunuhan komentator konservatif Charlie Kirk. Pejabat menyatakan bahwa negara tersebut tidak wajib menampung individu yang menyatakan niat jahat terhadap warga Amerika. Tindakan ini mencerminkan komitmen pemerintahan Trump untuk menegakkan hukum imigrasi terhadap mereka yang memuliakan kekerasan.