Biologi Laut
Pertambangan laut dalam mengancam hiu dan pari secara baru
Minggu, 05 Oktober 2025 Dilaporkan oleh AI
Studi baru memperingatkan bahwa pertambangan laut dalam yang diusulkan dapat membahayakan 30 spesies hiu, pari, dan chimaera yang habitatnya tumpang tindih dengan zona pertambangan. Hampir dua pertiga spesies ini sudah terancam punah akibat dampak manusia. Peneliti dari University of Hawai'i at Mānoa menyoroti risiko dari gangguan dasar laut dan awan sedimen.
Karang mungkin beradaptasi dengan kenaikan suhu laut
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa beberapa spesies karang menunjukkan tanda-tanda adaptasi terhadap air yang lebih hangat akibat perubahan iklim. Peneliti mengamati karang di Hawaii yang bertahan pada suhu lebih tinggi dari yang diharapkan. Temuan ini menawarkan secercah harapan di tengah peristiwa pemutihan karang yang meluas.
Cacing Laut Dalam Mentoleransi Arsenik Tinggi
Sabtu, 13 September 2025 Dilaporkan oleh AI
Peneliti mengungkapkan pada 6 September 2025 penemuan cacing laut dalam yang mampu mentoleransi tingkat arsenik tinggi, memperluas pengetahuan tentang adaptasi ekstremofil. Temuan ini mengungkap mekanisme biologis baru untuk resistensi toksin. Ini dilaporkan bersama pembaruan sains kelautan lainnya.
Gurita Mendeteksi Mikroba dengan Pengisapnya
Para peneliti telah menemukan bahwa gurita dapat menggunakan pengisap mereka untuk mendeteksi mikroba berbahaya pada permukaan seperti cangkang kepiting atau telur mereka sendiri. Temuan ini disorot dalam diskusi ilmiah pada 12 September 2025, mengungkapkan wawasan baru tentang kemampuan sensorik cephalopod. Kemampuan ini memungkinkan gurita menghindari makanan yang terkontaminasi atau melindungi keturunan mereka secara efektif.